Dari kecil sama Ibu disuruh belajar, belajar, dan belajar. Disaat anak yang lain menghabiskan waktunya untuk main, yang aku lakukan sekolah, les, ngaji, sampai rumah belajar lagi. Main pun kalau Ayah ada di rumah aja, ga lembur kerja.
Sampai pada akhirnya Ayah tau kalau anaknya jarang main, Ayah ngebela aku, dan akhirnya mereka bertengkar.
"Nana masih kecil jangan disuruh belajar terus, biarin aja dia main kaya anak yang lain. Biarin dia nikmatin masa kecilnya."
"Mas, aku tuh kaya gini juga untuk Nana. Kalau dia pintar kan bisa jadi anak yang berguna. Kalau berguna juga kan kamu yang bangga." ucap Ibu sambil membela dirinya.
~
Setelah kejadian Ayah dan Ibu bertengkar, aku sekarang jadi bisa menikmati waktunya untuk bermain, tapi disisi lain aku sedih orangtua ku bertengkar.
"Ayah sama Ibu jangan bertengkar lagi, maafin Nana ya, Nana sedih lihat kalian bertengkar. Nana sayang Ayah sama Ibu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Nana
Подростковая литература"Manusia hanya bisa berencana, selanjutnya hanya Tuhan yang tahu." Real story. Alhamdulillah orangnya masih hidup, sehat wal afiat.
