Perkara Penghapus

84 9 0
                                    

Sudah satu bulan Jungwon dkk bersekolah di SMA ini. Mereka juga udah dikenal sama hampir satu sekolah. Kenapa? Ini tujuh orang udah kayak perangko soalnya. Kemana-mana nempel. Di tambah mereka berisik nan rusuh dimana aja.

"Ruto! Bangun ih," Jeongwoo berusaha membangunkan Haruto. Tapi orang yang dibangunin tetep aja nggak bangun.

Jadi, tadi pas pelajaran biologi gurunya nggak masuk dan ngasih mereka tugas. Haruto yang males ngerjain tugasnya milih buat tidur. Sekarang udah jam istirahat. Temen-temennya mau pada ngantin, tapi susah banget bangunin Haruto. 

"Dahlah tinggalin aja dia." Jungwon udah nggak sabar. Dia lagi laper berat ceritanya.

"Bantar-bentar." Kata Wonyoung sambil mendekatkan jarinya ke jidat Haruto. Ia yakin pasti cara ini ampuh untuk membangunkan haruto.

TAK

"AAH"

Haruto meringis sambil memegangi jidatnya. Iya, tadi jidatnya disentil sama Wonyoung soalnya. Kasihan. 


Selama perjalanan ke kantin Haruto misuh-misuh. 

"Gara-gara lo jidat gue merah kan. Awas lo Monyong!"

"Wonyoung bukan monyong. Mau gua sentil lagi lu hah?!"

"Nyenyenye."

"Woy! Harus banget apa ngeblok jalanan gini?" tegur seorang kakel pada mereka bertujuh. 

Gimana nggak di tegur? Mereka jalan bareng bertujuh sebelah-sebelahan di lorong. Orang lain mau lewat jadi susah.

Sesampainya di kantin, mereka langsung duduk di meja dan memulai ritual. Yaitu menentukan siapa yang akan memesan makanan untuk mereka bertujuh. Menentukannya bisa dengan cara apa saja. Salah satunya muterin botol.

Dodo mengambil botol plastik yang isinya tinggal setengah di atas meja kantin. Entah itu punya siapa. Lalu dia puterin botolnya.

"YEYEY HARUTO!"

Temen-temennya seneng banget si Haruto yang kena. Habis, gara-gara dia kan mereka jadi telat ngantin. Sedangkan orang-orang yang ada di kantin pada nengok ke arah mereka. Kaget woy, tadi mereka teriak kenceng banget.

"Enggak dih! Dodo curang. Nggak bener dia muterinnya." Haruto nggak terima.

"Ih, Dodo udah bener juga. Bilang aja lo males." Jungwon julid mode on.

"Yaudah, gambreng aja gimana?" Jihan menengahi.

Mereka akhirnya gambreng. Dan yang kena Haruto lagi. Yaudah Haruto pasrah. Temen-temennya juga lagi baik kok. Mereka pesen makanan yang sama. Jadi, Haruto nggak perlu ribet pergi sana sini. Lebih tepatnya, bukan karena lagi baik. Tapi waktu istirahatnya sisa setengah. Kalau mesennya beda-beda kelamaan. Keburu bel.


🏫


Sekarang waktunya pelajaran bahasa Inggris. Entah kenapa, seorang Wonyoung lagi nggak mood buat belajar. Wonyoung daritadi cuma mainin pulpen yang ada di tangannya sambil mikir, kapan pulang?

Wonyoung melirik hp miliknya yang ditaruh di kolong meja. Hpnya menyala dengan sebuah notif: SakuChan Cafe Grand Opening. Mata Wonyoung terbelalak. Dia baru inget. Pulang sekolah nanti, dia mau pergi ke kafe baru milik Sakura, kakak sepupunya yang merupakan seorang penyanyi. Dia juga udah janjian sama kak Sakuranya langsung buat ketemuan.

"Jaehee psst"

"Hah?"

"Tau kak Kura kan?"

Best Mate (04l)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang