1. Perkenalkan, Komplek Sumiskin

46 4 30
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Pagi masih begitu gelap dan fajar masih belum menampakan sinarnya yang indah. Udara dingin pagi hari ia hirup dalam-dalam lalu di hembuskan. Nafas itu seketika mengeluarkan asap karena cuaca pagi hari masih begitu dingin.
Hari ini, gadis berambut panjang dan berponi tipis itu akan melakukan kegiatan jogging bersama teman-teman. Setiap hari Minggu mereka melakukan rutinitas untuk jalan pagi tersebut. Kebetulan sekali Minggu ini ia yang mendapatkan kebagian untuk menjemput teman-teman yang lain.

"Anjir!" gadis tersebut nyeruduk polisi tidur karena tidak lihat-lihat. "Yailah tali sepatu pake copot segala," umpatnya kesal.

"Tau gitu gue buang lu ke abang rongsokan!" umpatnya lagi. Ia sebal sekali jika sedang dalam keadaan suasana hati yang baik mendadak kena musibah gini. "Tapi lu kan sepatu gue satu-satunya...ntar kalo gue buang terus ke sekolah gue make apa? Sendal bakiak Mama?"

"Auto pincang gue pake sendal bakiak seharian, emang gue si Dylan apa yang kakinya dibuat pake beton."

Setelah berkomat-kamit mengenai sendal bakiak Mama, gadis berambut panjang yang tengah di kuncir kuda itu kembali memakai sepatunya. Sepatu satu-satunya yang ia punya, yang selalu dipakai kemana-mana. Mau pake yang lain, tapi gak punya. Ya mau bagaimana lagi? Daripada pake sendal bakiak. Lagi pula ia bukan Jaynudin yang kalau pakai sepatu tiga bulan kemudian baru di cuci. Udah segala macam bau dosa keluar dari sepatu tersebut, sampai hafal dirinya jika sekolah.

"Cahaya!"

Gadis tersebut mendongak ke depan, pandangannya langsung bertemu seorang cowok berambut cokelat sedang melambai kepadanya. Cowok tersebut tengah memakai sepatu NB sama persis seperti dirinya, bedanya punya cowok tersebut lebih kumel.

"Iya, Lan!" sahutnya.

Cowok tersebut berlari menuju Cahaya. Yup, gadis yang sejak tadi mengomeli perkara nyeruduk polisi tidur itu bernama Cahaya Ocean Yusuf. Anak bapak Yusuf dan ibu Elia salah satu penghuni Komplek Sumiskin.

'Cahaya Ocean Yusuf'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Cahaya Ocean Yusuf'

"Lo dari tadi disini?" rupanya cowok yang memanggil Cahaya itu sudah sampai di hadapannya.

Komplek Sumiskin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang