Happy Reading ♥️
°°°°
"Saya terima nikah dan kawin nya Zabrina Almahyra binti Ardi Abigail dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." Ucap Alzaska dengan lancar tanpa ada kesalahan sedikit pun.
Penghulu itu melihat ke kanan dan ke kiri menatap para saksi seraya bertanya. "Bagaimana para saksi? Sah?"
"SAH!" Sorak para tamu undangan.
Alzaska bernapas lega setelah mengucapkan ijab Kabul tersebut dan di jawab 'Sah' oleh para saksi. Berbeda dengan gadis di sebelahnya.
Alma, sedari tadi gadis itu hanya menunduk dengan air mata yang mulai mengalir saat mendengar Alzaska selesai mengucap ijab tadi.
Cowok itu menoleh ke samping tepat di mana gadis yang sudah sah menjadi istrinya sejak beberapa menit lalu.
"Kenapa lo? Nangis?" Tanya Alzaska sedikit menunduk untuk dapat melihat wajah cantik Alma yang sudah basah akibat menangis.
Nada bicara cowok itu terdengar meremehkan. Alma menoleh dengan mengusap jejak air matanya. Alma menatap tajam ke arah Alzaska.
"Gue gak mau jadi istri lo. Ceraiin gue sekarang Za." Pinta Alma menatap cowok di sampingnya.
Alzaska melotot mendengar ucapan Alma. Namun ekspresi cowok itu kembali normal dengan senyum miring yang terlihat menyebalkan di mata Alma.
"Gue gak mau. Enak aja lo, rugi dong gue harus ceraiin cewek cantik kaya lo." Alzaska kemudian mengalihkan pandangannya ke depan.
Alma menatap Alzaska tidak percaya. Sungguh menyebalkan sekali cowok di samping nya ini.
Kini mereka sudah berada diatas pelaminan setelah tadi bertukar cincin pernikahan. Kini mereka tengah berdiri menyalami para tamu undangan yang ternyata sangat banyak itu.
Alma memijat betisnya yang terasa akan putus. Bayangkan saja, ia sudah hampir tiga jam berdiri untuk menyalami para tamu yang tidak ada habisnya.
Alzaska melirik Alma yang tengah memijat betisnya sendiri dengan sesekali meringis.
"Kalo capek duduk aja biar gue yang nyalamin para tamu." Ucap Alzaska bermaksud menyuruh agar Alma duduk.
Alma menoleh ke arah Alzaska kemudian menggeleng. "Gak ah, gak enak sama para tamu." Jawabnya.
Alzaska membalas dengan menghendik 'kan bahu. "Yaudah kalo lo ngeyel."
Alma hanya melirik sinis ke arah Alzaska kemudian kembali menatap ke depan seraya menyalami para tamu.
"Wah udah sah aja nih, Ka! Selamat ya. Widih tidurnya udah gak sendirian lagi dong nih?" Ucap Deno salah satu sahabat Alzaska dengan senyum menggoda dan melirik Alma yang tengah sibuk menyalami tamu.
Alzaska terkekeh dengan senyum miring. Alis cowok itu terangkat sebelah. "Iya lah. Lo kapan nyusul?"
"Pacar aja kagak punya." Saut Johan salah satu sahabat Alzaska dan Deno juga.
Deno menoleh dengan tangan yang langsung mendarat pada kepala Johan.
"Bacot lo!" Semprot Deno membuat Johan, Jovan dan Damian tertawa.
"Deno! Cepetan dong! Ngantri nih di belakang. Setdah jomblo juga pake di lama - lamain." Teriak Zahra sahabat Alma.
"Iya nih si Deno! Cepetan woy gantian!" Timpal Hanin ikut kesal.
"Gue lempar juga tuh cowok pake sepatu." Dengus Keyla menatap Deno sengit.
Deno menoleh ke belakang dimana para sahabat Alma yang sudah mulai emosi.
Cowok itu malah tersenyum jahil kemudian berteriak. "Iya sabar sayang sayangku. Abang pasti bakal halalin kalian kok. Tenang aja, jangan berebut bang Deno ya!" Teriak Deno yang langsung di hadiahi geplakan dari Jovan.
"Sakit kuping gue asu!" Ucap Johan agak ngegas seraya mengusap usap telinganya yang terasa berdengung akibat teriakan Deno yang melengking itu.
Zahra, Keyla dan Hanin seketika mendengus mendengar jawaban yang keluar dari mulut Deno.
"Selamat bro. Jangan lupa kasih kita ponakan kembar." Ucap Johan menaik turunkan alisnya.
Alzaska menggeplak kepala Johan yang malah membuat cowok itu tertawa.
"Kembar lima juga gue sanggup." Gumam Alzaska dengan nada bangga dan melirik Alma yang tengah menyalimi para sahabatnya.
"Congrats bro, semoga jadi pasangan yang Samawa." Jovan menyalami Alzaska dengan tersenyum manis. Cowok yang notabenenya kembaran Johan itu pun langsung beralih menyalami Alma.
"Selamat ya Alma. Semoga lo di kasih kesabaran buat ngadepin ni buaya buntung." Damian ikut menyalami Alma kemudian beralih pada Alzaska.
"Selamat, Ka. Inget, jangan main kasar." Bisik Damian yang masih bisa di dengar oleh Alma. Cowok itu menepuk pundak Alzaska.
Alzaska melirik Alma kemudian kembali menatap sahabatnya.
"Bacot!"
Damian malah tertawa kemudian mengikuti Johan, Jovan dan Deno ke arah stan makanan.
Pipi Alma tiba tiba memanas saat mendengar ucapan Damian pada Alzaska.
"Almaa!!! Huaaa selamat ya. Semoga jadi istri yang baik dan berguna buat suami lo." Ucap Zahra sedikit berteriak.
Hanin memukul pundak Zahra karna suara gadis itu menarik perhatian para tamu dan menatap ke arah mereka.
"Zahra jangan malu-maluin anjir!"
Zahra hanya tersenyum pepsodent yang di balas dengusan oleh para sahabatnya.
"Selamat ya Al. Ciee udah ganti status aja nih." Goda Hanin tersenyum jahil.
"Makasih ya guys udah mau dateng ke sini."
"Pasti lah Al. Selamat ya, semoga jadi istri yang baik. Jangan lupa buatin ponakan yang lucu-lucu buat kita." Keyla berbicara dengan terkikik membuat Alma mendengus.
"Udah ah sana lo pada. Makin gak jelas tau gak." Alma mendorong para sahabatnya agar pergi dari hadapannya.
Teman teman Alma malah tertawa melihat respon Alma yang terlihat kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alzaska Bad Husband
Teen Fiction[Budayakan Follow Sebelum Membaca] Warning 18+ ⚠ *** "Kaa, pengen es buah." "Jam segini mana ada yang jualan es buah, Almaa." "Ya pokoknya pengen es buah, cepetan beliin, Kaa!" "Ck, di kulkas 'kan ada yang kita beli pulang sekolah tadi." "Gak mau...