“뭐해 Mwohae? (Sedang apa?)” Kata Jun Wan tiba-tiba saat masuk keruangan dan melihat sahabat sehidup sematinya Ahn Jeong Won duduk termenung memegang rosarionya seolah dia sudah nelakukan dosa yang tidak terampuni
“깜짝이야!! kamjjakiya!! (astaga!!)” keluh Jeong Won memegang dada sangking terkejutnya “내 심장 Nae simjang (jantungku) ya.. Kim Jun Wan”
“뭐해 Mwohae?” Jun Wan semakin menyalak “pasienmu kondisinya memburuk?”
“아니 Ani (tidak)” Jeong Won segera menyalak karena perkataan Jun Wan, ia sangat sensitif tentang kondisi pasiennya yang tentu saja adalah anak-anak
“그때 뭐 kuddae mwo (lalu apa?)”
“그냥 keunyang (hanya)” Jeong Won menjeda
“말해 Malhae (katakan) kau mau jadi Pastor lagi”
“bukan itu”
“lalu apa!!!” Jun Wan menyalak tidak sabaran
“apakah kau kebetulan dokter penanggung jawab Kim Jun Heessi?” tanya Jeong Wan ragu-ragu lalu mengecup salip beserta cincin yang juga menggantung di rosarionya sekilas
“maksudmu Zoey adik Julio dan Jaeden?” Jeong Won yang sedang membungkuk untuk menyimpan lagi rosarionya ke dalam laci seketika mematung
“Zoey?” kata Jeong Won dengan bibir bergetar
“emh.. Nama baptis Jun Hee adalah Zoey,왜 wae?”
“bolehkah aku melihat rekam medisnya?” Jeong Won bertanya tanpa melihat Jun Wan dan lebih sibuk mengaduk isi lacinya tanpa tahu apa yang sebenarnya ia cari, Jun Wan seketika memiringkan kepalanya bingung
“untuk?”
“riset” Jawab Jeong Won seketika berbalik menatap Jun Wan meyakinkan, Pria kurus itu semakin bingung dengan permintaan sahabatnya ini
“kau dokter Anak Ahn Jeong Won”
“untuk study kasus pembanding pneumothorax pada anak” Jawab Jeong Won cepat
“itu masuk bidang torakoplastik, bidangku”
“돼서 dweseo (lupakan)” Jeong Won berkata lagi karena respons Jun Wan yang terlampau masuk akal, Jun Wan yang masih kebingungan kembali ke mejanya lalu mulai mengumpulkan beberapa lembar dokument lalu kembali ke meja Jeong Won, meletakkan dokument itu tepat di depan sahabatnya
“hanya lihat, ini untuk kepentingan ilmu pengetahuan bukan?” kata Jun Wan kembali ke mejanya lagi dan mulai membongkar laci penyimpanan camilan kesukaannya. Senyum terbit di bibir Jeong Won menerima sebundel dokumen dari Jun Wan
***
Hari ini adalah hari terakhir Jun Hee di rumah sakit, sudah satu minggu dia hanya terkurung di kamar rawatnya. Orang tua, saudara-saudara dan temanya Cerry hanya datang sesekali karena Jun Hee melarang mereka untuk sering-sering datang. Dia merasa masih bisa melakukan semua hal sendiri jadi tidak perlu di tunggui banyak orang. Terlebih ini rumah sakit bukan Hotel. Jin Ho juga setiap waktu muncul dan lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang rawat Jun Hee dari pada di ruang kerjanya, Song Hwa dan Seok Hyeon juga beberapa kali berkunjung, dia juga memiliki dokternya Kim Jun wan yang sekaligus sahabat Kakaknya. Entah kenapa pria itu rajin sekali mengunjunginya, hari ini saja dia sudah menjenguknya 4x, sedang orang yang Jun Hee tunggu-tunggu tidak pernah menunjukkan batang hidungnya barang sekali saja. Bukankah dia sahabat kakaknya? Tapi terlepas dari muncul atau tidaknya Jeong Won, ada seseorang yang selalu datang mengganti bunga di ruang rawat Jun Hee, setiap hari tanpa ia ketahui. Jun Hee menanyakan pada semua orang bahkan pada perawatnya tentang siapa pengirim bunga itu tapi tidak ada yang tahu. Tidak semua orang memiliki akses masuk ke ruang rawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ellipsism
FanfictionEntah apa lagi yang membuat Wanita 26 itu menangis, sesuatu yang sesak dan berat terasa mengganjal di kerongkongannya, sekuat tenaga dia menggigit bibir bawah menahan isakan yang sudah berada tepat di ujung lidah. "kau baik-baik saja?" tanya seorang...