BAB 1 - AWAL MULA

1K 38 3
                                    

NOVEL INI ADALAH NEW VERSION DARI NOVEL IDOLA RANJANG. KARENA ITULAH, ADA KESAMAAN NAMA ANTAR TOKOHNYA.

***

Rose Flower.

Gadis berusia 20 tahun itu beberapa kali melihat cuaca mendung dari balik pintu restoran.

Malam ini, tak seperti malam biasanya. Langit kota Italia yang biasanya berbintang, malam ini begitu mendung dan sepertinya sebentar lagi akan turun hujan. Sedangkan waktu kerjanya masih tersisa 1 jam ke depan. Sudah bisa dipastikan, dirinya akan kehujanan menuju jalan pulang.

“Flower!”

“Ya?”

Flower menoleh kemudian menutup pintu restoran. Pengunjung restoran sudah tak begitu ramai karena hari memang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Lagi pula, restoran yang menjadi tempat kerjanya memang tidak terlalu besar karena restoran ini juga berada di sudut kota. Bersaing dengan restoran-restoran mewah yang berdiri megah di pinggir jalan dengan masakan beraneka ragam yang pastinya akan disukai banyak orang juga menjadi tempat para kalangan orang-orang kaya memanjakan lidah mereka. Berbeda dengan restoran tempatnya bekerja yang hanya dikunjungi oleh orang-orang pekerja biasa.

“Restoran tutup 30 menit lagi. Aku pulang dulu. Kau tau ‘kan jika udara malam tidak baik untuk kesehatanku.”

Suara wanita tua pemilik restoran itu, membuat Flower melangkah mendekat. Wanita tua yang sudah berbaik hati memberikan pekerjaan untuknya di restoran kecil ini, bernama Alice.

Alice hidup sebatang kara karena tak memiliki anak juga sanak saudara dekat. Suaminya juga sudah meninggal 3 tahun yang lalu.

Flower mengangguk. “Ya, sebaiknya Bibi pulang. Sebentar lagi, juga akan turun hujan,” jawab Flower sambil mengamati wanita tua yang sudah mengenakan mantelnya itu.

Alice memandangi Flower dengan pandangan takjub. Flower adalah gadis baik hati, periang juga pekerja keras. Dia mengenal Flower di panti asuhan karena Flower sering berkunjung ke panti untuk menghibur anak-anak.

Kebetulan juga, di restoran miliknya sangat minim yang mau bekerja. Terhitung, dirinya hanya memiliki 3 orang karyawan termasuk Flower. Tak menampik juga, jika restoran yang dia miliki adalah restoran kecil yang berada di sudut kota sehingga sangat jarang untuk dilirik orang-orang.

Berbeda dengan restoran besar yang berdiri megah di sekitarnya dan selalu ramai pengunjung setiap harinya.

Saat dirinya menawarkan pekerjaan untuk Flower, Flower tanpa berpikir panjang menerima tawarannya dan bersyukur karena Flower mau bekerja di restoran kecilnya meski dengan imbalan tak seberapa.

Alice menepuk bahu Flower pelan. Rambut Flower yang sedikit pirang dengan ujung bergelombang dan juga wajah Flower yang cantik meski tanpa olesan make up apa-apa, terkadang membuat dirinya iba.

Flower sangat cocok menjadi putri dari orang-orang bermobil mewah yang sering lewat di depan restorannya. Bukan bernasib buruk dan malang dengan menjadi anak yatim dan bekerja sendiri—banting tulang agar bisa makan.

Entah, keajaiban besar apa yang sedang Tuhan persiapkan untuk gadis manis yang hidupnya sangat malang itu? Dia yakin. Seiring berjalannya waktu, hidup Flower akan berubah. Dia akan selalu berdoa agar Flower secepatnya bertemu dengan pangeran berkuda putih yang baik hati dan bisa mencintai Flower setulus hati, seperti impian semua gadis di dunia ini.

“Kenapa, Bibi melihatku seperti itu?” tanya Flower kemudian tersenyum tipis. Helaian rambutnya yang dia ikat seperti kincir kuda sesekali bergerak seiring gerak tubuhnya yang kini berdiri di samping bibi Alice dan memeluk wanita tua itu dari samping.

Our Baby, MR CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang