Chapter 10

1.9K 186 17
                                    

Tidak terlintas sedikitpun di otak Jaejoong bahwa dia akan kembali berada di situasi seperti ini.

Mata bulatnya memperhatikan seorang namja tampan yang masih tertidur lelap di sampingnya. Pria itu tengah tertidur di belakangnya dan memeluk tubuhnya erat. Mata musang yang tajam itu tengah terpejam damai tanpa memperdulikan matahari sudah semakin tinggi. Jaejoong memperhatikan lengan kekar namja tampan itu melingkar dengan posesif di perutnya. Namja cantik itu terdiam beberapa saat.

'Apa yang sudah aku lakukan?'

Dia tidak pernah menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Kenapa dia bisa ada dalam keadaan seperti ini....lagi? Kenapa dia kembali membiarkan Yunho menguasai tubuhnya? Apakah karena rasa bersalahnya yang besar? Jaejoong mengangkat tanganya hanya untuk menyentuh wajah tampan namja musang itu dan menelusurinya dengan jemarinya. Mengagumi betapa maskulinnya rahang tegas miliknya yang terpahat sempurna.

Pip pip

Clik

Bunyi jam digital itu membangunkan Jaejoong dari lamunanya. Dia mengulurkan tanganya menuju meja nakas dan mematikan alarm tersebut.

Jaejoong berusaha menyingkirkan lengan Yunho yang melingkar di perutnya dengan pelan kemudian beranjak duduk di pinggir ranjang. Tanganya meraih selimut putih tipis yang ada di sampingnya untuk menutupi tubuhnya. Dia perlu membersihkan dirinya.

Srett

"Ughh...."

Tubuh namja cantik itu membeku di tempat saat sesuatu mulai mengalir pelan di sekitar paha dalamnya. Mereka melakukan kegiatan bercinta itu semalaman, jadi tidak aneh jika perutnya penuh dengan benih Yunho.

Blamm

Pintu kamar mandi itu tertutup dengan pelan. Bunyi air mengalir terdengar jelas dari dalam kamar mandi luas itu. Jaejoong menanggalkan selimut putih yang membungkus tubuhnya kemudian berjalan menuju shower. Namja berparas cantik itu memejamkan matanya menikmati pijatan-pijatan alami dari air hangat yang mengucur deras itu.

Jaejoong membuka kakinya sedikit untuk membersihkan bagian privasinya. Dia mencoba memasukan dua jemarinya ke dalam lubang senggamanya sendiri untuk mengambil sisa-sisa sperma Yunho yang masih tertinggal. Saat tiba-tiba saja sebuah lengan kekar melingkari pinggangnya dan dua jemari panjang lain memasuki tubuhnya.

"Ahh...."

Jaejoong mendesah kaget. Namja cantik itu mendongak ke atas saat bibir pria itu kembali mencumbu leher putihnya.

"Yunho...please..."

"Aku akan membantumu Jaejoong...." bisik pria tampan itu di telinganya.

Jemari panjangnya masih bermain-main di bagian privasinya. Yunho menjilat sudut bibir Jaejoong yang kini mulai terbuka lebar karena sibuk mendesah. Hal ini tentu saja membuatnya kembali bergairah. Pria tampan itu mendorong tubuh ramping Jaejoong ke arah dinding kamar mandi dan mulai menindihnya sekali lagi....

.

.

.

Sejak saat itu sosok Yunho menjadi warna tersendiri yang kini ikut meramaikan kehidupan Jaejoong. Dia selalu datang dan pergi menguasai kehidupan Jaejoong seolah tanpa batas. Pria tampan itu tahu jika Jaejoong tidak suka dengan laki-laki yang terlalu gencar mengejarnya. Untuk itulah Yunho selalu berusaha untuk memberikan namja cantik itu ruang.

Dia akan datang ketika Jaejoong tengah kesepian dan akan pergi selama beberapa saat dengan jangka waktu yang cukup untuk membuat namja cantik itu merindukannya.

"Kau dimana?"

Yunho tersenyum ketika melihat pesan singkat yang baru saja diterimanya.

Tidak sia-sia usahanya dalam beberapa bulan ini. Yunho merasa puas dengan pekerjaan yang telah dilakukannya. Kini Jaejoong menjadi lebih terbuka. Meskipun sifatnya masih tetap dingin, namja cantik itu mulai terikat padanya.

.

.

NC

.

.

"Jaejoong....?"

Yunho mendekap tubuh kurus itu ke dalam pelukannya. Setelah bergumul panas dengan Jaejoong beberapa jam yang lalu, kini mereka hanya diam di atas tempat tidur menonton sebuah acara reality show di televisi dan menghabiskan waktu mereka.

"Hmm?" gumam Jaejoong lemah.

Namja cantik itu selalu saja kelelahan setelah kegiatan rutin mereka. Wajah cantiknya terlihat mulai mengantuk sehingga dia hanya menanggapi Yunho seadanya saja.

"I want a baby"

Deg

Tubuh Jaejoong langsung membeku di tempatnya. Jantungnya mulai berdetak kencang dengan sendirinya. Satu lagi sifat Yunho yang Jaejoong takuti adalah....

Pria tampan itu sangat presistent.

Jika dia menginginkan sesuatu maka dia harus mendapatkannya. Yunho akan terus mengejarnya hingga dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

Laki-laki bermarga Jung itu seolah tidak mengenal kata menyerah di dalam hidupnya.

.

.

.

"Halo? Ya, aku akan segera berangkat"

Cup

Pria tampan bermata musang itu mencium punggung telanjang namja cantik itu basah. Tanganya membenarkan letak dasi miliknya dengan cekatan sembari menerima panggilan telepon dari sekretarisnya.

"Yunho...sudah...."

Jaejoong mendorong wajah tampan itu menjauh. Yunho tersenyum miring ketika melihat wajah cantik Jaejoong yang terlihat kelelahan.

"Aku akan pergi ke Jepang selama beberapa hari" ucapnya sembari menyisir lembut surai hitam Jaejoong.

"Kau ingin dibawakan sesuatu?"

"Eung....dango..." gumam Jaejoong masih dalam keadaan setengah tidurnya.

Yunho kembali mengeluarkan kekehannya. Meskipun namja cantik itu berumur dua tahun lebih tua darinya namun Yunho selalu merasa jika Jaejoong adalah seseorang yang lebih muda darinya. Tubuh mungilnya dan juga tingkah imutnya yang tidak dibuat-buat selalu membuatnya gemas.

"Arraso...kau istirahat saja hari ini" perintah Yunho sembari mencium kening Jaejoong.

Putera sulung keluarga Jung itu lantas pergi meninggalkan Jaejoong setelah memastikan sarapan pagi Jaejoong telah siap di meja makan.

.

.

.

Kim Coorporation, Seoul.

"Turunkan!!"

"Turunkan!!"

Junsu terlihat kalang kabut ketika melihat para pegawai perusahaan Kim mulai berdemo di depan gedung. Bunyi telepon terus berdenging tanpa henti membuatnya semakin kalang kabut. Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba saja para pegawai perusahaan Kim itu berdemo untuk menurunkan Jaejoong sebagai pemimpin perusahaan Kim dan menggantinya dengan paman Jaejoong. Mereka juga menuntut kenaikan gaji dan anehnya hal ini disanggupi oleh paman Kim.

Junsu menggigit jemarinya dengan resah. Jaejoong tidak masuk hari ini dan itu berarti dia harus mengatasi masalah itu sendirian.

"Jaejoong hyung...apa yang harus aku lakukan?"

.

.

bersambung....

.

.

Bubble's note

Perasaan NC mulu deh chapter ini wkwkwk

Cerita ini ada bentuk PDF(ready) hubungi bubble di whatshap 0838-4730-9673

TROUGH THE NIGHT {COMPLETE}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang