Bagian 4

2 1 0
                                    

Keysa POV

Aku tak paham harus marah atau bagaimana pada Rain. Aku ingin marah tapi aku sadar aku tak ada hak untuk marah. Tapi aku juga tak suka dia membatalkan janji secara sepihak hanya karena Rebbeca. Kini aku bersama Fika menghilangkan rasa kesal. Aku dan Fika seperti anak kembar, banyak yang bilang kita mirip karena apa yang kenakan banyak yang sama.

"Key.. ayo sini ikutan foto ahh" Teriak Fika sambil berfoto di balkon cafe.

"Iya tunggu" akhirnya aku pun ikutan berfoto dan membuat video video untuk dibagikan ke sosial media kita.

"Key, mau belanja gak? Make up ku habis anterin yuk" Ajak Fika merayu.

"Hmmm males deh aku lagi gak mood Fik, besok yaaa pulang sekolah"

"Gak mauu, sekarang pokoknya ayolah Keysa Lavanya pleaseeeee" Rayu Fika dengan wajah memelas yang membuatku tak tega.

"Hmmm yaudah iya kesel banget deh" Jawabku akhirnya mau karena tak bisa menolak ketika dia memasang wajah memelasnya.

Akhirnya setelah dari cafe kita pun pergi ke salah satu mall di Jakarta. Aku dan dia bersenang-senang akhirnya. Sejenak aku pun bisa melupakan rasa kesalku terhadap Rain. Setelah membeli beberapa make up aku dan Fika pun membeli es krim kesukaan kita. Dan menikmati pemandangan kota Jakarta di rooftop mall.

"Key..."

"Hmmm apa lagi siii" Jawabku sambil memakan es krimku.

"Mau sampai kapan si kamu kaya gini?"

"Gini gimana si?"

"Iyaaa kamu diam-diam suka Rain tanpa diungkapkan, emang kamu ngga mau apa buka hati untuk orang lain? Rain juga kayaknya serius suka sama Rebbeca. Lihat aja dia dari awal masuk sampai sekarang masih aja ngejar dia."

"Emangnya salah ya mencintai dalam diam?"

"Gak kok Key. Mencintai dalam diam itu nggak salah, yang salah kamu jatuh cinta sama orang yang tidak pernah menyukaimu Key"

"Mencintai itu kan hak semua orang Fika, dan aku berhak" belaku pada Fika.

"Iya mencintai memang hak semua orang, tapi adakalanya kita juga harus sadar diri, untuk apa mengejar orang yang bahkan tujuannya saja sudah beda?"

"Aku tau kok Fik dan aku sadar. Tapi aku masih tetap menyukainya. Bagaimana bisa berhenti menyukai sedangkan dia selalu ada di setiap hari-hariku?"

"Semua itu hanya perkara waktu, luka pun memudar hanya perkara waktu kan? Cobalah keluar dari zona nyamanmu, buka pandanganmu, coba lihat cowok-cowok lain yang lebih baik."

"Iya mungkin sekarang memang belum bisa, aku usaha kok, semua butuh proses"

"Yaudahlah terserah. Oh iya by the way aku habis dapet gebetan baru dari sekolah sebelah, gilaaa ganteng banget Key, dia lebih keren dari pada Rain. Temen-temennya juga oke kok."

"Sumpah? Gilaaa gilaaa cepet banget dapet gebetan, baru aja sama yang kemarin selesai." ledekku pada Fika sambil tertawa.

"Iya, sini-sini aku lihatin. Ganteng kannn ahhh besok pulang sekolah katanya dia mau jemput aku.
Nanti aku kenalin deh sama temen-temen dia, siapa tau ada yang klop wkwk"

"Boleh lahh haha siapa tau bisa buat lupain Rain"

"Nahh gitu dong jangan Rain mulu hehe" ledek Fika padaku dan aku hanya tertawa membalasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blessure (Rain-du)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang