Year 1 : Return

8.9K 665 62
                                    

Harry terbangun dengan nafas memburu juga peluh yang membasahi tubuhnya, ia mencoba menetralkan nafasnya dan mengeratkan genggamannya pada selimut yang ia pakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harry terbangun dengan nafas memburu juga peluh yang membasahi tubuhnya, ia mencoba menetralkan nafasnya dan mengeratkan genggamannya pada selimut yang ia pakai.

"Wake up! Harry, cepat bangun dan jangan bermalas-malasan!"

Alisnya mengernyit bingung kala mendengar suara yang familiar di telinganya, Harry mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan baru sadar dirinya berada di kamarnya yang ada dibawah tangga. Tapi kenapa?

Tidak lama terdengar suara Dudley yang meloncat-loncat diatas tangga membuat debu berjatuhan, Harry hanya menatap dengan datar kala sepupunya itu mendorong tubuh kecilnya kembali masuk ke dalam kamar—yang lebih cocok disebut gudang—saat membuka pintu.

Harry terkejut saat melihat tangannya yang mengecil, persis seperti saat dirinya berumur 11 tahun. Dengan cepat ia mengambil cermin dan menatap pantulan dirinya disana, meraba-raba wajahnya dengan alis mengerut bingung. "Apa ini? Apakah aku kembali menjadi bocah lagi?"

"Bukankah aku sudah masuk tahun kelima di Hogwarts? Ugh—" Harry menggeram kecil kala tanda luka di dahinya terasa sedikit nyeri, sedikit-sedikit ia mulai mengingat kejadian yang sudah dialaminya.

"Harry, cepat atau aku tidak akan memberimu jatah makan!"

"Yes, aku kesana." Ujarnya dengan malas, Harry pun berjalan masuk ke dapur yang tersambung dengan ruang tamu. Ia mengambil alih tugas memasak yang tengah dilakukan oleh Petunia.

Harry hanya melirik sekilas saat Dudley marah-marah karena hadiah ulang tahunnya yang berkurang. "Dasar anak bodoh." Gumamnya pelan lalu memberikan kopi yang telah dibuatnya kepada Vernon.

Kini mereka berempat, termasuk Harry. Pergi ke Kebun Binatang, Harry mengingat dengan jelas kejadian hari ini di kehidupannya dulu.

Harry menyimpulkan dirinya kembali ke masa lalu, ia sangat bersyukur karena bisa mengulang kembali hidupnya meski tidak tahu bagaimana hal itu bisa terjadi lalu berjanji pada dirinya sendiri tidak akan menjadi pion yang digunakan oleh Dumbledore seperti di kehidupan sebelumnya.

Sesampainya di Kebun Binatang, Harry hanya mengikuti kemanapun tiga orang itu pergi hingga tepat berada di kandang ular.

"Hei, bergeraklah!" Seru Dudley sambil memukul-mukul pembatas kaca nya, membuat Harry menatapnya dengan kesal karena berisik dan bisa mengganggu ketenangan teman pertamanya.

Vernon dan Petunia juga ikut memukul-mukul pembatas kaca nya. "Dia sedang tidur!" Ujar Harry yang gondok karena keluarga itu, mereka bertiga pun pergi ke tempat lain dan Harry memijat keningnya yang terasa pening.

"Sorry, mereka memang selalu seperti itu." Ular itu bangun sambil menatap Harry yang kini tersenyum sambil menempelkan tangannya di pembatas kaca. "Aku akan mengeluarkanmu dari sini—"

Tiba-tiba Dudley mendorong tubuh kecilnya hingga terjatuh, Harry pun menatap Dudley dengan marah mengakibatkan pembatas kacanya menghilang dan dirinya terkejut. "Aku melakukannya lagi." Gumamnya sambil tertawa kecil dan Ular itu pun keluar saat Dudley terjatuh masuk ke dalam,

Re-write The Stars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang