"Kalian benar-benar tidak akan pulang? Bahkan kamu juga, Draco?"
Dua anak laki-laki berbeda warna rambut itu mengangguk bersamaan saat mendengar pertanyaan dari Pansy yang sudah bersiap untuk pulang karena besok adalah hari natal, tak henti-hentinya Pansy bertanya pada dua anak itu untuk memastikan mereka benar-benar akan tinggal di Kastil Hogwarts.
"Sudahlah, Pans. Mereka tak mungkin akan berubah pikiran semudah itu." Blaise memutar bola matanya membuat Pansy mendelik kesal, sedangkan Theo tertawa dan entah apa yang ditertawakannya. "Blaise benar, Pans, sangat sulit memberitahu para kepala batu ini." Cibir Theo setelah selesai tertawa.
"Siapa yang kamu panggil kepala batu, pemalas!?"
"Siapa yang kamu panggil pemalas!? Kamu bahkan lebih malas daripada aku!" Debat Theo pada Harry yang terlihat kesal atas panggilan kepala batu dari Theo.
Harry ditahan oleh Draco dan Theo ditahan oleh Blaise saat mereka hendak maju untuk saling menjambak atau paling jauh saling menonjok satu sama lain dengan Pansy yang berakting sebagai wasit disana, men-transfigurasi batu kecil menjadi pluit yang ditiupnya dengan ber-irama.
Mereka berlima menjadi tontonan para anak Slytherin yang bersorak untuk Harry dan Theo agar saling meninju satu sama lain namun segera berakhir saat Marcus Flint bilang kereta akan segera berangkat dan membuat mereka semua bubar dari Common Room Slytherin.
Theo dan Harry berpelukan karena tidak akan bertemu dalam dua minggu ke depan, juga sebagai tanda damai mereka yang kemudian tertawa.
Setelah mengantarkan teman-temannya, Harry dan Draco pergi ke kamar asrama mereka untuk menghubungi Sirius yang masih di rawat di St. Mungo, sudah sebulan sejak Sirius dirawat namun dia belum diperbolehkan untuk pulang dan kemungkinan Sirius pulang pada saat tahun baru.
Sirius awalnya merengek karena ingin segera pulang dan St. Mungo benar-benar membuatnya sesak, namun selain karena belum mendapatkan izin, Harry juga membujuk Sirius agar menurut dan mereka bisa hidup bersama setelah Sirius benar-benar bisa pulang dengan keadaan fisik dan psikis yang sehat.
Padfoot, apa kamu merayakan Natal di St. Mungo?
Beberapa menit menunggu, balasan baru datang, Harry memakan coklat yang diambil oleh Draco sebelumnya dan membaca balasan yang datang dari Sirius.
Prongslet, tentu saja aku merayakannya meski menyebalkan merayakan Natal di tempat seperti ini.
Harry tertawa puas dengan balasan dari Sirius, dia sudah membayangkan seperti apa ekspresi wajah yang dibuat oleh ayah baptisnya itu.
Kamu harus menahannya, tidak lama lagi kita akan hidup bersama jadi kamu harus benar-benar sehat sampai hari itu tiba.
Disisi lain dimana Sirius berada, dia tersenyum saat membaca balasan dari putra baptisnya, dirinya juga tidak sabar untuk bisa hidup bersama Harry dan tentunya dengan Remus juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-write The Stars
FanfictionDikhianati adalah sesuatu yang sangat menyakitkan bagi Harry, namun kesempatan kedua untuk memulai kembali dan menata hidupnya lebih baik tentu saja tidak akan dia sia-siakan. © 22 Juni 2022 Harry Potter © JK. Rowling