Tudung semesta itu masi berselimut gulita, bahkan sang jago pun belum bersuara. tapi gadis itu sudah lebih dulu terjaga, menahan netra yang seharusnya masih bermanja.
Pikirannya menerka-nerka, seperti apa ya hari pertama menjalani masa orientasi mahasiswa? apa masi bisa berharap semuanya akan baik-baik saja atau bahkan lebih buruk dari perkiraannya.
Tubuhnya menari-nari di depan kaca, melihat penampilannya. ini biasa saja kan, tidak mencolok, tidak pula terlalu menarik perhatian? batinnya. setelah itu ia keluar menghampiri sepupunya Renjuna. Atau yang sedari kecil dirinya sebut 'mas renjun'.
Mas renjun yang hari ini akan membawa niskala, menuju kampus. Kebetulan satu fakultas dan jurusan.
Mas renjun punya Adek, namanya Reina-- Rei akrabnya. Sepupu perempuan Niskala, satu kontrakan dan sesama mahasiswa baru. Bedanya Rei mengambil program studi teknik informatika. Sedangkan Niskala berada di prodi arsitektur."Sudah lengkap semua persyaratan dan semua semua yg harus di bawa?" Tanya renjun, dari atas motor Vespa matic kuning miliknya. Sudah sangat siap dan tampak rapi dengan baju kepanitiaan nya.
"Sudah mas,". Niskala mengangguk, karna ia telah menyiapkan semuanya, dari informasi yang di sebarkan melalui grup WhatsApp.
"Sarapan gimana sarapan?"
"Sudah juga".
Yatuhan.. ini kah kekuatan orang dalam? batin Niskala mengeluh, sebab dia lebih duluan mendapatkan free trial ospek.
"Oke naik, cepet".
---
Selama di perjalanan, Masi terpantau baik-baik saja, renjun juga tidak terlalu banyak berbicara. Namun setibanya di gerbang kampus, setelah melihat keadaan yang cukup ramai renjun kembali membual.
"Jangan ngelakuin yang aneh-aneh ya kala.. jangan ngelakuin sesuatu yang bikin onar.. jangan menarik perhatian orang ram---".
"Kala.. denger ga si apa yang barusan mas bilang,".
"Denger mas,"
"Terus itu kenapa orang pada jadi ngeliatin---" oh-shit!! Batin renjun. Ini salah dirinya. Ia seharusnya dari awal memasang kecepatan motor yang cukup cepat. Agar cepat pula tiba di depan fakultasnya mereka.
"Kenapa mas?" Tanya kala, yang masi tidak mengerti atas kalimat renjun yg terpotong.
"Pegangan, mas mau ngebut"
Karena masih tidak sepenuhnya mengerti, akhirnya kala mengikuti perintah renjun dan memegang ujung bajunya renjun.
Untuk menuju fakultas teknik, harus melewati Fakultas Hukum dan FMIPA Orang orang dari fakultas hukum, mulai berbisik-bisik. Bahkan ada juga yang masi bisa terdengar jelas.
Seperti "lucky banget bisa pacaran satu kampus!!! eh kating bukan si pake baju kepanitiaan. Kating gercep juga anjir!!! Yang bening udah keduluan kating. Pagi pagi sudah di buat iri aja. Jomblo nangis di pojokan. Kakak adek ga si? Kalo di pikir-pikir mana ada Kaka yg mau bawa Adek. Harus nyari juga ni. Pokoknya gua mau cowok anak Vespa juga!!"
Lagi-lagi renjun merutuki dirinya sendiri. Padahal ialah yang berpesan kepada Niskala jangan menarik perhatian orang ramai. Sebab sepupunya itu pasti akan sangat mudah populer oleh parasnya yang ayu, dan menarik. Dan renjun pun tentunya tidak akan mau menjadi perbincangan orang banyak.
Sedangkan Niskala, sedari awal ia hanya ingin biasa saja, tapi motor kuning ini dan pemuda yang mengendarai nya membuatnya mencolok.
Mencolok karena, para anggota kepanitiaan sebagian ada yang mengunakan mobil sehingga tidak terlihat, dan banyak juga yang menggunakan motor, berboncengan tetapi sesama anggota kepanitiaan.
Anggota kepanitiaan dan Maba, baru kali ini lewat.
Membuat seorang pemuda yang berdiri di sebelah sana, terheran. Perbincangan yang benar-benar klise, menurutnya. Kenapa bisa jadi riuh karna hanya dua orang berboncengan. Bukankah hal yang wajar?
Pemuda itu, Askala sunghoon alvatarez. Dengan logika dan opininya yang memang benar. padahal sendirinya juga menjadi perbincangan hebat para gadis yang sedari tadi memperhatikan nya.
Tapi pemuda itu justru tidak sadar, dan dan malah ikut menaruh perhatian kepada Niskala dan Renjun yang sudah melaju lebih jauh dari pandangannya.
---
Ayo baca cherist dari onyour__nday untuk liat renjun lebih banyak!!
KAMU SEDANG MEMBACA
0005 ⌈P. Sunghoon⌋
Fanfiction-a sunghoon au; tengah malam, secangkir teh dan cerita pengantar tidur.