hmmm

9 0 0
                                    

Terkadang apa yang kita inginkan tidak bisa kita dapatkan, sedangkan yang kita tolak itulah yang kita dapatkan. Hidup selucu itu ya. Kita selalu berdoa agar keinginan tersebut bisa terwujudkan, tapi kenyataannya keinginan tersebut bukan yang kita butuhkan. Susah untuk membedakan mana yang kita inginkan dan mana yang kita butuhkan, seringkali kita membutuhkan sesuatu, tapi kita ngga bisa mendapatkan itu, sedangkan yang hanya sekedar kita ingin tiba-tiba muncul dengan sendiri. Apa bisa kita mengatur agar keinginan dan kebuthuan tersebut bisa sama-sama terwujudkan? Atau Tuhan sudah mengaturnya? Kadang kita marah sama Tuhan, "Tuhan... kenapa dia ngga bisa mencintaiku seperti aku mencintai dia, padahal aku udah berjuang mati-matian, aku selalu mendoakan dia , tapi kenapa engkau menjauhkan aku dari dia" Kita sulit mencari tau apa maksud dari rencana-rencana yang dirancang oleh Tuhan. Bisa jadi Tuhan menjauhkan orang tersebut dari kamu, agar kamu bisa belajar untuk menghargai orang lain dan mengikhlaskan apa yang telah pergi. Tuhan bisa saja mengganti orang tersebut dengan yang baru atau membuat orang tersebut Kembali kepadamu. Itu semua memang sudah dirancang oleh Tuhan, kita hanya bisa berdoa dan berusaha semampu kita.

Jika kita mencintai seseorang, pastinya kita juga ingin dicintai Kembali kan? Ya begitulah Tuhan kepada kita, Tuhan sangan mencintai kita, tapi kita muridnya seringkali menghianati Tuhan. Kita juga harus mencintai Tuhan sebagaimana Tuhan mencintai kita. Dan dari situ kita dapat menyadari, mengapa terkadang orang yang kita cintai tidak mencintai kita juga, karena kita belum sungguh-sungguh mencintai Tuhan. Ada pepatah mengatakan, "Bagaimana kamu bisa mencintai orang lain sedangkan kamu tidak bisa mencintai dirimu sendiri" pernyataan ini menimbulkan banyak pro dan kontra. Ada beberapa orang yang bisa mencintai orang lain tapi tak bisa mencintai diri sendiri, begitupula sebaliknya ada orang yang mencintai dirinya sendiri tapi tidak bisa mencintai orang lain, ntah karena masa lalu nya yang sangat menyakitkan, atau memang orang tersebut sudah mati rasa. Ya intinya kita harus bisa membagi cinta kita ke Tuhan, diri sendiri, dan orang lain. Mencintai itu harus tulus, jangan berharap untuk dicintai balik, semakin kamu berharap semakin kamu tersakiti.

Di saat kita mencintai seseorang, kita menjadi buta terhadapa keadaan yang ada disekitar kita, kita hanya memperdulikan orang yang kita cinta, tanpa memperdulikan hal-hal yang lain, bahkan diri sendiri pun kadang dilupakan. Jika orang yang kita cintai tidak mencintai kita balik gimana? Banyak sekali cinta yang hanya sepihak. Sakit? Iya, sedih? Sangat sedih. Cinta adalah dimana saat kita melihat orang yang kita cintai bahagia sekalipun itu bukan dengan kita. Saat kita mencintai seseorang dengan sepenuh hati, tulus, maka kita akan mendapatkan cinta yang seperti itu juga, ntah dari orang yang kita cintai atau dari orang lain. Jadi kita mencintai orang lain dengan segala kemampuan kita, ntah hasilnya baik atau tidak, yang penting kita sudah melakukan yang terbaik untuk orang yang kita cintai

Apa mungkin kita berhenti untuk mencintai orang yang sangat kita cintai? Kayaknya sangat tidak mungkin. Tapi kita bisa untuk berhenti mencintai, tapi kita bakal tetep peduli sama orang itu. Aku pernah ada di posisi ingin berhenti mencintai, aku udah sangat berusaha tapi tetap saja hasilnya nihil. Kenapa bisa begitu? Karena aku yakin dengan orang yang aku cintai, bahwa nantinya aku dan dia bisa Bersama-sama, ntah waktunya kapan, tapi aku yakin dengan hal itu. Kenapa bisa yakin? Jawabannya cuman satu, dekatkan diri dengan Tuhan, cari tau apa isi hati Tuhan. Jika kita sudah tau, maka kita akan mudah mendengarkan suara dari Tuhan. 

🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang