🌹🌹

361 23 2
                                    

•••

Sayang seribu sayang. Tiga mimpi yang berlangsung berturut-turut. Tiga materi yang sama. Sayangnya itu tak ada di kehidupan nyata. Semuanya hanya mimpi.

Dari ketiga mimpi aneh itu, Ten mulai ingin tahu arti dari semua ini.

'Ada apa dengan Johnny, bunga mawar, dan seragam pramuka? Kalau dipikir-pikir, mungkin aku jatuh cinta pada Johnny. Atau Johnny yang memang menyimpan rasa padaku?'

Mungkin, hanya mungkin. Bisa jadi tidak mungkin. Mengingat Johnny yang sebegitu seringnya membuat Ten naik darah.

"Tapi dia juga hebat dalam pemprograman komputer. Aku jadi ingin diajari, itung-itung untuk membalas fisika dan matematika yang pernah aku ajarkan padanya Sampai dipotret pula kami berdua sama Doyoung. Waahh.. Itu tandanya... Aku lagi jatuh cinta nih, hahaha!"

Coba bayangkan. Kalau seumpama mimpi Ten menjadi nyata, pasti Johnny akan menyatakan cintanya kepada Ten pada hari Jum'at atau Sabtu, kemudian dia membawa bunga mawar merah.

"Aaah.. Kalau begitu sih mungkin bakal ada yang berkomentar, 'Masa sih, Ten yang juga anak pintar di kelas, profesor fisika kita, jadian sama Johnny si aneh itu? Gak mungkin banget...!" Cibir Ten

Ten masih tidak percaya mengapa dia bermimpi seperti itu. Atau mungkin saja karena sebab dari cerita drama yang dulu pernah Ten  mainkan dengan Johnny (?)

______

Di sekolah, entah apa yang terjadi. Ten menjadi canggung setiap bertemu Johnny. Perasaan gugup mulai menjalar ke seluruh tubuh Ten. Padahal Johnny duduk tak jauh dari tempat Ten duduk. Mereka biasa berbicara, bercanda, belajar bersama, menyelesaikan tugas bersama. Tetapi kali ini, Ten merasa tubuhnya seolah kaku. Ten lebih memilih diam daripada berbicara pada Johnny.

Mulai saat ulangan kenaikan kelas dimulai. Sampai berhari-hari hampir usai. Ten masih tidak ingin bicara, walau hanya menyapa. Rasanya jarak di antara mereka semakin jauh.

Dilihatnya, sikapnya acuh tak acuh seperti biasanya. Mungkin Johnny tidak merasakan sikap Ten yang aneh ini. Ten juga tidak ingin Johnny tau kalau dia memikirkannya. Dan fakta bahwa Ten memikirkan tiga mimpi dan tiga materi itu. Atau pikiran bahwa Ten telah jatuh cinta padanya. Dan juga rasa ingin dan sangat ingin tau, apa maksud dari semua ini.

Ulangan kenaikan kelas telas usai. Mereka hanya tinggal menunggu hasilnya seminggu lagi. Namun sikap Ten masih sama terhadap Johnny- diam, diam dan diam.

Diam-diam Ten memendam perasaan. Johnny duduk tak jauh dari tempatnya duduknya. Johnny sedang bicara pada temannya. Ten hanya seorang kutu buku yang selalu pegang buku. Buku yang tengah ia baca bergetar. 'Oh, jangan lagi!'  Ten mulai merasakan bahwa ia ingin mendekatinya. Ten ingin sekali berbincang dengannya. Dulu itu mudah dia lakukan, namun kali ini terasa berat.

Ada apa dengan Johnny, bunga mawar, dan seragam pramuka? Pertanyaan itu belum lekas hilang dari pikirannya. Jika Ten mengira ini akan menjadi nyata, maka ia harus bertindak. Ten harus bicara padanya. 'Ya, aku harus bicara'. Tinggal menunggu temannya pergi, lalu ia bisa duduk berdua dengannya. 'Ya, itu yang akan kulakukan'.

"Hai!", sapa Ten

Pandangannya aneh. Ten melanjutkan lagi.

"UKK kemarin gimana? Soal-soalnya lumayan sulit, ya."

"Hah? Apa kamu bilang sulit? Soal-soal itu sih kecil."

Seperti yang dia duga. Nada bicara Johnny  sangat menyebalkan sekali. Meremehkan sesuatu yang belum tentu dia bisa lakukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝘿𝙍𝙀𝘼𝙈𝙎 𝘼𝙉𝘿 𝙈𝘼𝙏𝙏𝙀𝙍𝙎 [ 𝙅𝙊𝙃𝙉𝙏𝙀𝙉 | 𝙏𝙒𝙊𝙎𝙃𝙊𝙊𝙏 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang