•Accident🍁

5 1 0
                                    

Haii guys welcome destiny story yuhuuu!! Udh up bagian 1 nih!! Jangan lupa tinggalin jejak!!!

"Takdir? Aku hanya mengikutinya tidak berniat memprotes."

Cahaya matahari menyeruak masuk kedalam sebuah ruangan lewat sebuah bingkai persegi panjang, yang di tengahnya terdapat kaca bening yang memperlihatkan pemandangan langit pagi hari. Seorang gadis masih tetap meringkuk nyenyak diatas ranjangnya, kesadaran enggan membuka kelopak matanya.

Jam menunjukkan pukul 06.10 pagi, kini gadis yang tadinya masih terlelap mulai membuka matanya karena mentari yang menyilaukannya. Gadis tersebut langsung saja bangkit dari perjalanan bunga tidurnya, ia meregangkan badannya ke kanan dan ke kiri secara bergantian, setelahnya bangkit menuju kamar mandi.

Butuh waktu kurang lebih 15 menit untuk gadis itu menyelesaikan ritual wajibnya. Gadis tersebut melenggang keluar dari kamar mandi dengan bathrobe putih yang menempel pada tubuh mungilnya. Menuju lemari abu-abunya untuk mengambil seragam sekolahnya.

Dan,tada… ia kini telah rapi dengan seragam barunya, seragam putih abu-abunya. Hari ini adalah hari pertama ia menginjakkan kaki di dunia putih abu-abu dan berarti yap, hari ini ia akan mengikuti Masa Orientasi Sekolah.

Gadis itu membubuhkan bedak bayi pada wajah polosnya dan menambahkan lipbalm pada ranumnya  yang cerah seperti buah cerry. Dengan rambut yang diikat menggunakan pita biru mengikuti arahan dari pihak penyelenggara MOS.

Oh, yah, namanya Starla, Starla Millanda. Gadis polos yang memiliki  senyum menawan, dia gadis yang sederhana tapi tertutup. Dia hanya menjalani hidup seperti yang Tuhan telah takdirkan, tidak berniat untuk menprotesnya.

Starla memandangi dirinya di kaca meja riasnya, jangan salah paham dengan meja riasnya. Tidak seperti gadis-gadis diluar sana yang mengisi meja riasnya dengan skincare-skincare dan make up yang banyak, Starla hanya mengisinya dengan bedak bayi, lipbalm,  parfum dan juga sisir serta ikat rambutnya. Dia tidak terlalu tertarik dengan hal seperti itu.

Masih dengan memandangi dirinya di kaca dengan tatapan datarnya, akhirnya ia menghembuskan nafasnya lembut dan menarik sedikit kedua ujung bibirnya untuk tersenyum tipis, berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri.

Starla bergegas mengambil tas dan papan nama keperluan MOS lalu bergegas keluar dari kamarnya menuju lantai dasar.

•🍁•

“Mama aku langsung berangkat aja yah?” ujar Starla setelah berada di meja makan. Yang ditanyai menatap putri semata wayangnya lembut. Bunga menghampiri putrinya dan mengelus lembut rambut putrinya yang tak kalah lembut juga.

“Sayang, gak mau nunggu Papa aja? biar papa aja yang antar sekalian.” Jawab Bunga yang dibalas gelengan dari putrinya.

Starla meminum susu yang sudah disediakan dan langsung mengecup pipi ibunda tersayang, “Gak usah ma, papa masih mandi kan? Starla naik angkot aja, ntar kalau nunggu papa, Starla terlambat lagi yang ada.”
Ujaran Starla membuat Bunga pasrah karena itu memang benar adanya.

Starla tersenyum hangat lalu manyalimi tangan ibunya, “Ya udah ma, Starla berangkat dulu yah? Titip salam juga buat papa.” Setelahnya Starla keluar dari huniannya.

•🍁•

‘SMA Aksara Bangsa'

Nama itulah yang terpatri di pagar sekolah tersebut, sekolah yang memiliki gedung yang sederhana dan elegan tersebut merupakan salah satu sekolah ternama di kawasan Jakarta Barat tersebut.

Destiny AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang