prolog

49 4 1
                                    

Bercerita itu memang perlu ,untuk melepaskan segala hal yang terpendam dalam diri
Tetapi kadang kala mulut susah untuk berucap.

───────────────────────

ALERGAN JENGGALA AKSADESTARA

°

°

°



Pria itu memandangi ke arah yang tidak tentu perasaan kacau, Memori nya kembali berputar kembali. Dia meracau sendiri tanpa ada yang menjawabnya. kenapa seusia dia harus memikirkan masalah yang belum seharusnya dia dapatkan.

"ga usah sok-sok kuat kali, kamu kan cengeng." Tiba-tiba saja ada suara yang menginterupsi dirinya untuk mencari sumber suara itu. Lantas saja pria tampan itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara itu.

"Gw ga cengeng asal lu tau." Setelah menjawab itu lantas pria itu mengeluarkan rokok dan mengambil salah satu, Dan menyalahkan korek lalu merokok dengan santainya.

"Ga cengeng dari mananya, jelas- jelas lu melamun kaya ga punya tuju—" baru saja gadis itu akan melanjutkan ucapannya. Dia langsung batuk batuk dan dadanya tiba sesak, jujur asap rokok itu sangat mengganggu.

Setelah sudah reda ia melanjutkan ucapnya. "Udah tau banyak masalah dengan lu ngerokok gini ga bakal menyelesaikan masalah." Ucapnya

"Kalo ga kuat sama asap rokok jauhin gw, ga usah nasehatin gw. Gw juga ga bakal nurutin apa yang lu saranin." Pria itu langsung saja pergi tanpa memperdulikan gadis itu yang masih tidak berkutik sama sekali.

" Tunggu dulu, gw tau hubungan kita hanya sebatas perjodohan tanpa ada ikatan atau rasa suka dari individu masing- masing. Tapi bisa ga sih lu ngehargain perjodohan ini sedikit aja. Gw tau lu risih sama perempuan, gw tau lu trauma, tapi ga selamanya lu stuck di situ kan?" Setelah mengatakan itu aquarel menghelakan nafas, Sesusah itu buat Alergan Nerima ini.

"Itu lu tau kenapa , kenapa ga nolak aja waktu kita masih dijodohin? Atau gara-gara Ekonomi lu kurang?." Bibir Alergan naik ke atas dia tersenyum seperti meremehkan.

"Kalo gara-gara ekonomi gw kurang? Gw bisa kerja ergan. Gw terima ini karena nenek." Lirihnya aquarel tidak semiskin itu sampai ngemis karena ekonomi.

"Yaudah kalo lu ga kurangan ekonomi gw bisa cerain lu do—" Aquarel langsung saja membelakan mata, maksud dia kesini tuh bukan gitu. Dia hanya mau ergan cerita masalah dia.

"Gw ga bisa kalau itu." 

"Lihat Lu nolakan? Berarti lu kekurangan ekonomi." Sebelum gadis itu menjawab, alergan memilih pergi begitu saja tanpa memperdulikan gadis itu.

aquarel hanya terdiam kaku sembari melihat banyangan Alergan yang semakin menghilangkan. Segitu miskinkah sampai Alergan menganggap dirinya materialis.

...

Aquarel

Alergan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alergan

Maaf kalo ada kesamaan kata / ceritaTapi ini murni buatan saya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kalo ada kesamaan kata / cerita
Tapi ini murni buatan saya sendiri

Jangan lupa vote and komen

ALERGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang