Berjalan bersama dengan sahabat

2 0 0
                                    

Bel masuk sekolah berbunyi. Seluruh murid berjalan memasuki kelas mereka masing-masing tak terkecuali dua sahabat yang baru pindah beberapa bulan ke sekolah itu.

"Gi, lo dicariin mama gue katanya disuruh mampir,"

"Tumben tante nyuruh mampir. Oke lah sa ntar bareng aja," jawab Gio. Sasa yang mendengar jawaban itu lantas pergi dengan hati gembira.

"Gi, lo gimana sih katanya mau jalan sama Razeel,"

"Razeel ngurusin organisasi, Males gue. Dari awal gue pacaran nih ya si Razeel emang gak peduli ama gue pid gimana gue gak jengkel coba." Kesal Gio mengingat pacarnya tidak pernah peduli sedikitpun sejak awal menjalin hubungan.

"Ya masa lo mau kerumah Sasa. Sasa kan mantan lo gi kasian lah ama Razeel," Yuri sendiri sudah muak menasehati sahabat curutnya itu. Berulang-ulang sampai saat ini Gio tidak berubah.

"Emang kenapa? Gue gak berhak gitu pulang bareng Sasa? Lagian gue sama dia cuman pulang bareng"

"Ya gak gitu juga kali gi. Setidaknya hargai dikit lah cewek lo," cowok bername tag Giovarrel itu melenggang pergi dengan hati kesal.

"Tuh kan. Dibilangin ngambek dibilangin ngambek. Yang cewek gue apa lo sih heran," Yuri mengikut Gio untuk segera masuk kedalam kelas.

•',


Di lain tempat Razeel dan Fely berjalan beriringan menuju kelas Sasa hystagen, mantan pacar Giovarrel.

"Sasa. Lo bisa gak sih gausah gangguin hubungan Razeel sama Gio. Benalu banget sih," kesal Fely karena tadi melihat Sasa menempel dengan Gio lagi.

"Masalahnya dimana ya?"

"Masalahnya di elo. Kecentilan jadi cewek" Fely meremas kedua tangannya di depan muka Sasa tanda geram.

"Gak ada perusak hubungan orang kalau cowoknya gak open sama semua cewek," Sasa melengos pergi dengan tampang ketus andalannya.

"Si kampret bener-bener ya, gue cites pala lo dasar titisan beruk," Fely mencak-mencak sendiri dan Razeel berusaha menarik sahabatnya.

"Gak usah diladenin fel. Ayo masuk kelas, udah ih," Razeel menarik tangan Fely agar si sahabat mau pergi dari sana.

"Lo bego banget si zeel. Cowok lo digodain mantan malah diem aja, helow Razeel Maria... Lo gak ada rasa takut ditikung begitu?"

"Gue bingung Fel,"

"Zeel jangan bodoh deh jadi orang. Ini cowok lo loh zeel," Fely menggeleng tidak percaya.

"Udah lah ayok masuk kelas. Buruan," Fely pasrah ditarik-tarik Razeel.

Suasana kelas sangat ramai karena belum ada guru yang hadir. Di bangku Gio ia hanya bermain game dengan Yuri. Razeel menghela nafasnya, ia cemburu dengan Yuri tapi Yuri sangat baik kepadanya.

"Gi itu Razeel gi," bisik Yuri. Gio hanya melirik sekilas lalu kembali fokus dengan layar ponselnya.

Razeel duduk di bangkunya dan Gio melihat itu semua.

"Razeel. Gio gengsi nanya, apa kabar?" Razeel menoleh. Lalu menjawab "kabar baik,"

Gio menatap tajam Yuri yang berani sekali berbuat demikian.

"Bisa-bisanya lo,"

"Demi keselarasan rumah tangga," jawab Yuri cengengesan.

"Pid lo gak ada jiwa persahabatan banget sih aaaa," rengek Gio.

"Apasih kek bocah. Oh gue lupa, bunda apa kabar gi?"

"Bunda dua hari gak mau makan. Tiba-tiba keinget ayah katanya,"

Ending terbaik untuk GiovarrelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang