Di Depan Halte Bus pukul 23:55
"Hah hah hah" nafas Johnny terengah-engah.
Pria ini tersenyum geli ketika melihat pacarnya menutup wajahnya dengan dua telapak tangannya sambil meringkuk di ujung kursi tunggu di dalam halte bus. Johnny memasuki halte ini sebisa mungkin tanpa mengeluarkan suara.
"Bodoh, bahkan jika kamu ini mahluk halus, aku tetap bisa melihatmu." Ujar Johnny yang sudah duduk di samping Youra.
"Yak!" mata Youra terbelalak ketika melihat pacarnya sudah ada di sampingnya.
Dengan gerakan yang cepat, Johnny menggenggam pergelangan tangan kanan Youra yang akan berlari –lagi- meninggalkannya. Agak sedikit kasar, Johnny menarik kembali tubuh Youra agar duduk. Youra agak bergetar ketika tangan Johnny berpindah memegang punggung tangannya.
"Mau apa?" ucap Youra sedikit terbata.
"Aku? Tentu saja aku mau menciummu." Goda Johnny sambil mengedipkan sebelah matanya.
Bulu kuduk Youra bergidik ngeri, begitu juga dengan tangannya yang kini berada di genggaman tangan Johnny, terasa dengan deras mengucurkan keringat dingin.
"Tolong jangan cium aku, aku takut dengan bibirmu itu Johnny !" ronta Youra seraya menunjuk wajah Johnny yang lebih tepatnya menunjuk ke arah bibirnya.
"Hah? Memangnya kenapa dengan bibirku ?" Tanya Johnny seraya memaju mundurkan bibirnya.
"Bibirmu- aku takut pokoknya!" ujar Youra polos.
"Kamu ini aneh." Johnny mengangkat kepalan tangannya seolah hendak menjitak puncak kepala Youra.
Youra menutup matanya rapat-rapat bersiap menerima jitakan pedas dari pacarnya, beberapa detik memejamkan mata, Youra tidak kunjung merasakan nyeri, dia membuka matanya dan mendapati wajah Johnny yang sudah memejamkan matanya dan kini begitu dekat dengan wajahnya.
Jantung Youra berdetak begitu kencang, tidak beraturan. Youra merasa wajahnya sangat panas dan sepertinya ujung kepalanya mengeluarkan asap. Jantung Youra terasa mau jatuh ke kakinya ketika Johnny semakin mendekat, dia tidak mampu berontak karna tubuhnya sudah terkunci dengan tubuh Johnny.
Pasrah, Youra pun menutup matanya seiring dengan semakin mendekatnya, hembusan nafas Johnny pun kini terasa menerpa wajah Youra menambah hawa panas yang semakin terasa di kepalanya, dan tiba-tiba….
"Selamat ulang tahun, sayang!" bisik Johnny tepat di telinga kanan Youra dengan lembut.
Youra membuka matanya cepat dan mengerjap-ngerjapkan kemudian, terasa kedua tangan Johnny memeluk punggungnya, kepala Johnny pun terjatuh di bahu kanan Youra. Butuh waktu cukup lama agar wanita ini menyadari surprise yang baru saja Johnny berikan. Buffering, mungkin itulah yang kini tengah terjadi di dalam system otak Youra.
"Yak kamu ini sadar tidak " bentak Johnny pelan.
"Jadi hari ini aku ulang tahun?" Tanya Youra seraya memasang muka polosnya!
"Memang bodoh!" ucap Johnny seraya mengetuk dahi Youra dengan jari telunjuknya.
"Ish kamu ini." Rutukan Youra terhenti ketika Johnny memamerkan sebuah kotak pink berukuran 10x10 cm tepat di depan hidungnya.
"Ini apa?" Tanya Youra yang memang tidak tahu apa-apa.
"Ini kotak berisi kucing dan 7 anaknya." Jawab Johnny seraya memperlihatkan senyum mengejeknya.
"Hah, yang benar?" Tanya Youra antusias seraya bertepuk tangan, Youra memang menyukai kucing. Tapi ini sangat bodoh jika dia percaya.
"Kau mau lihat kucingnya?" Tanya Johnny lebih mendekatkan kotak kecil itu ke depan hidung Youra.
"Mau!" teriak Youra bak anak TK yang mendapat giliran meluncur dari prosotan.
"Bukalah." Perintah Johnny langsung dilaksanakan oleh Youra, dengan mata berbinar Youra langsung redup ketika melihat sebuah cincin, benda yang ada di dalam kotak pink itu.
"Mana kucingnya?"Tanya Youra seperti orang bodoh.
Tanpa menjawab pertanyaan Youra, Johnny lalu mengambil cincin itu dan memakaikannya ke jari manis Youra. Youra tampak terdiam dan matanya tak lepas melihat setiap gerak-gerik Johnny.
"Kucingnya besok, setelah kita menikah." ujar Johnny seraya mencubit pipi Youra.
"Hah? Menikah ?"Tanya Youra seraya memandang lekat cincin yang ada di jari manisnya dan berpindah memandang Johnny.
"Hm, sebentar lagi kamu akan menjadi istriku." Johnny menyembulkan seringainya, membuat bulu alis Youra merinding.
______________________________________
End.
Karena ini cuma short fiction, jadi bakal aku selesaiin disini dan fokus ke cerita ku satunya. Maaf kalau tidak sesuai ekspetasi. Kalau ada waktu akan aku bikin squel panjangnya! Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
AS ALWAYS ( Johnny x OC ) - END
RomanceNote : • Budayakan FOLLOW dulu sebelum membaca! • Berikan vote juga untuk mendukung karya penulis! Terimakasih! _______________________________________ NCT SUH JOHNNY x OC ! Bagaimana jadinya seorang pria dingin bertemu dengan penderita alzaimer.