🌻🌻🌻

15 1 0
                                    

-Clarensia Cinta Jovanka-
.
.
.
.
Langkah demi langkah akhirnyapun aku telah sampai tepat didepan rumahku. Rumah yang cukup megah dan kira kira muat untuk ditinggali dua keluarga. Namun sayangnya rumah ini hanya ditinggali olehku dan dengan wanita paruh baya yang sering disapa simbok,mbok Ningsih namanya. Ia telah lama bekerja bersama orangtuaku. Aku sangat dekat dengan mbok Ningsih,ia juga yang mengasuhku dan merawatku hingga aku sebesar ini. Karena kedua orang tuaku yang sangat sibuk bekerja sehingga mereka jarang pulang kerumah.
Aku mempunyai seorang kakak perempuan bernama Farensia Laura Jovanka. Kakakku sudah bekerja,ia bekerja menjadi seorang perawat di salah satu rumah sakit International di Bandung. Jadi wajar juga kalau aku sangat jarang bertemu dengan kakakku.
.
.
.
.
"Grrrkkk" suara seseorang yang sedang membuka pintu

"Neng ayo cepat masuk, kok malah melamun didepan pintu atuuh neng,nanti kesambet lho..." Seru mbok Ningsih

Aku yang tiba tiba kaget karena teguran mbok Ningsih tetap saja masih berdiam dan berjalan sambil mengikuti langkah kaki mbok Ningsih yang masuk kedalam rumah.

"Ealah neng kok sampai malam gini baru pulang,simbok benar benar khawatir kalau neng kenapa napa dijalan,mana rambut neng basah gini." Ucap mbok Ningsih sambil mengeringkan rambutku yang masih agak basah karena hujan tadi sore.

"Simbok gak usah khawatir ya,tadi Cinta ada jam tambahan disekolah jadi pulangnya agak terlambat. besok besok kalau Cinta ada jam tambahan lagi disekolah,nanti pasti Cinta kabarin simbok ya.." Ucapku sambil menenangkan perasaan simbok yang sangat mencemaskanku.

"Ya udah kalau gitu neng, neng cepetan mandi terus makan ya,makanannya udah simbok siapin di meja makan,simbok mau lanjut beberes dulu"

"Siap komandan...Cinta siap melaksanakan perintah komandan" Jawabku sambil melakukan gerakan seperti sikap hormat.

           Beberapa menit setelahnya

"Uhhh kenyang sekali,akhirnya bisa diatas kasur juga..oahhmm ngantuk sekali" Gumamku sambil memposisikan badan untuk tidur. Malam semakin larut dan akhirnya akupun tertidur.

                                ***

Malam itu begitu sangat dingin , semilir angin yang agak begitu kencang membuat gadis berumur 17th itu meringkuk sambil meyodorkan selimut keseluruh tubuhnya. Tidurnya tidak begitu pulas. Entah apa yang sedang memenuhi pikirannya. Tepat di jam pertengahan malam saat ia mulai tidur dengan lelap tiba tiba pikiran yang memenuhi otaknya telah mengusik tidurnya hingga ia terbangun dengan denyut jantung yang sangat kencang seperti halnya seseorang yang sedang mimpi buruk.
.


.
.
.

"Daniel..!!!" Ucap gadis berumur 17th setelah bangun dari tidurnya.

                                ***

Tepat di pagi hari dengan suasana yang sangat cerah, Cinta yang sedang menyusuri perjalanan di pagi hari sambil menghirup udara segar akhirnya ia pun sampai disekolahnya. Cinta yang sedang memakirkan sepeda motornya tiba tiba

"Woyyyy..." Cinta dikagetkan oleh kehadiran dua temannya yaitu Nadia dan Celia. Mereka berdua adalah teman dekatnya Cinta.

"Dasar ya kalian bikin gue kaget,sumpah deg degkan tau pagi pagi udah olahraga jantung" ucap Cinta sambil menggerutu kesal

"Haha iya iya maafin kita berdua deh ,lagian lo kenapa sih pagi pagi muka udah tegang gitu"

"Tau ahh" Cinta langsung mendahului Celia dan Nadia kekelas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between Love and Injury Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang