PREQUEL THE BEST OF LOVE

1.6K 169 34
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Gemercik hujan diluar sana
membasahi hamparan rumput yang terlihat dari sudut kamar berwarna putih itu, tanpa memalingkan wajah dari pandangannya. Pemuda itu mendengar bunyi pintu yang terbuka, itu adalah Ibunya. Wanita yang iya miliki satu-satunya di dunia ini, wanita yang telah menerima keadaan dirinya dengan hati yang lapang, dan wanita yang telah memberikan seluruh waktu hanya untuknya.

Ia tahu, kali ini pasti dirinya masih belum boleh pulang. Sakit yang di deritanya memaksa Xiao Zhan, pemuda malang yang harus menerima nasib bahwa dirinya memiliki kelainan jantung, mendekam di ruangan putih itu hingga saat ini.

Zhan menoleh perlahan pada sosok di hadapannya, sosok yang begitu tegar mengurusnya hingga saat ini, tersenyum padanya seolah ia memiliki harapan untuk hidup lebih lama.

Zhan tahu, wanita itu terlalu banyak menanggung beban hidup. Maka kali ini, Zhan tidak ingin menjadi beban baginya. Tersenyum merupakan keahlian pemuda bergigi kelinci ini, ia tidak bisa membantu Ibunya lebih banyak. Maka dengan tersenyum setidaknya Zhan bisa mengurangi kekuatiran sang Ibu padanya.

Wanita itu perlahan berjalan mendekati Zhan yang masih diam menatap jendela kamarnya. Tangannya kemudian terulur mengusap kepala sang putra, memberikan kecupan dan Zhan tahu, kali ini Ibunya tengah menangis, dan dirinyalah penyebab semuanya.

Zhan mengusap punggung tangan Ibunya yang memeluk Zhan dari belakang membiarkan wanita itu meluapkan isi hatinya. Zhan hanya bisa diam, bersuara mungkin akan menambah kesedihan wanita itu. Karena ia tahu bahwa dirinyalah penyebab wanita itu menangis.

"Ibu tidak usah menangis, Ibu bilang senang melihatku tersenyum kan? Aku sudah tersenyum, Ibu juga bilang aku bisa sembuh kan? Lalu kenapa Ibu menangis? Jika dokter bilang hidupku tidak lama lagi bukankah aku berjanji untuk selalu bersama Ibu apapun yang terjadi? Jadi.... Ibu tidak boleh menangis".

"Maafkan aku, maafkan aku yang tidak bisa memberikan yang terbaik untukmu Zhan". Isak tangis itu bisa Zhan dengar dengan jelas sungguh ia tidak suka Ibunya mengungkit tentang hal ini.

Xiao Zhan merupakan anak yang telah di tinggal sejak lahir oleh Ayahnya. Ia telah terbiasa hidup berdua dengan sang Ibu, walau hidup sederhana tapi ia sangat bahagia. Bersama sang Ibu hingga saat ini ia bisa melewati semuanya. Namun kemiskinan yang melanda mereka memaksa sang Ibu harus bekerja keras demi Zhan yang memang sejak usianya 15 tahun telah di vonis memiliki penyakit kelainan Jantung, Zhan tidak pernah mengeluh sekalipun kehidupannya sangat sulit 

"Tidak apa-apa aku masih memiliki waktu bersama Ibu , kemarilah Ibu jangan menangis lagi". Zhan merentangkan tangannya untuk menggapai sang Ibu.

Andai saja........

Andai kehidupannya lebih baik, mungkin ia tidak akan menunggak biaya rumah sakit bahkan tidak bisa pulang seperti ini.

Tok


The Best of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang