si detektif sudah mati.4

18 0 0
                                    

"sebenarnya, banyak bermunculan mbak hanako ditoilet sekolahku."ucap kimi

"Oh, mbak hanako ditoilet."

"Ya."

"Salah satu dari tujuh misteri sekolah yang didengar setiap orang." Ujar Siesta sambil memakan pizza nya.

''pada jam tiga pagi, di toilet perempuan no tiga dari depan di gedung sekolah lama. Bila kamu mengetuknya tiga kali...
Tok
Tok
Tok
Pintu toilet itu akan terbuka, dan Muncullah gadis yang memakai rok merah bertali, kamu akan diseret masuk kedalam toilet.'

"kalau dipikir, legenda kota jadul itu sudah tidak pas diungkit lagi. namun, kondisinya agak beda di sekolahmu.?....hap ..nyam nyam nyam.'' kunyahan Siesta yang terdengar setelah bercerita dan bertanya.

"Ya...... Hei,Siesta!"

"Hmm?"

"Didalam kamar laki laki yang baru kamu kenal, kamu jangan seenaknya makan pizza sambil baca majalah luar negeri, dong.! , Memangnya kamu pacarku yang tinggal seatap?!" Protes Kimi. Siesta mengangkat kepalanya yang tertunduk.

"Eh, bukan Kok." Jawab siesta.

" Karena bukan, makanya aku protes!!"

Menghiraukan Kimi,Siesta menjawab protesan Kimi dengan santai.

"Terus?,kembali lagi ke hanako."

"Eh, setidaknya pakai 'mbak' dong!, Jangan panggil mbak hanako seolah dia temanmu!" Perintah Kimi, yang jengkel dengan Siesta.

"Berarti, mbak hanako di SMP-mu bertambah jumlahnya?" Siesta menuruti perintah Kimi.

"Ya, sepertinya murid yang bertemu dengan mbak hanako akan menjadi mbak hanako juga."

"Oh begitu, seperti manusia yang digigit oleh zombie akan menjadi zombie juga, ya. Eee-' " Siesta memperumpamakan yang dikatakan Kimi.

Tes
Saus pizza menetes diatas buku majalah yang dibaca Siesta.

" tapi karena itu bukan sekedar gosip,
Kamu minta tolong, 'kan?" Lanjut Siesta. Kimi menyodorkan sebuah tisu kepada Siesta, yang diterima dengan senang hati oleh Siesta.

"Yah, bisa dianggap seperti itu. Sekarang, jumlah murid yang absen meningkat. Dan sebagian besar muri yang absen, berasal dari Exstra trek lari. Bukan hanya itu, bahkan sampai ada yang kabur dari rumah." Ucap Kimi, menjelaskan secara detail pada  Siesta.

" Semua kejadian itu, digosipkan ulah mbak hanako. Murid yang hilang diduga, ditarik kedalam toilet perempuan." Siesta membuang tisu bekas kedalam tempat sampah.

"Benar, lalu karena jumlahnya yang meningkat pesat kami jadi berpikir mbak hanako memperbanyak diri." Kimi mengangkat kaleng soda miliknya.

"Kemudian, jadilah wabah mbak hanako." siesta menjawab dengan bercanda. Bibir pink Siesta membentuk senyuman kecil

"Kamu ternyata, baik'ya?" Lanjut Siesta.

" Aku tetap minta uang ganti piza,kok."

"Eh? Bukan itu maksudku, yah. Aku tidak akan ganti piza ini, sih."

"Bayarlah."

"Murid, murid. yang hilang itu, bukan temanmu 'kan?. Meski begitu, kamu tetap khawatir dan ingin menyelesaikan nya kan?." Tanya Siesta.

"Kamu bicara seolah aku tidak punya teman."

"Apa itu, karena kamu magnet masalah. Dalam dirimu,'ya?. Kebetulan, sikap gemar menolong ada pada dirimu juga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

si detektif sudah matiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang