satu*

246 39 1
                                    

"Non Milo, ayo makan dulu." Gadis cantik dengan wajah pucat terbaring lemas diranjang rumah sakit itu hanya diam dengan tatapan kosongnya.

Wanita tua itu hanya tersenyum lembut, maklum dengan keadaan anak majikan yang telah dia asuh sedari kecil itu.

Dengan lembut, wanita tua yang dipanggil Bik ningsih itu memegang bahu Milo itu hingga membuatnya menghadap kearah Bik Ningsih

"Bibi tahu, Non pasti masih shock, tapi Non makan dulu yah."

Butuh waktu lama sampai akhirnya Milo tenang dan berhasil dibujuk untuk makan.

Dengan wajah takut, Milo menatap Bik Ningsih yang sedang membereskan bekas makanannya.

"Bik," panggilnya dengan suara kecil, tapi Bik Ningsih masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Kenapa Non? Butuh sesuatu biar bibi ambilkan." Milo menggeleng dan menunjuk dirinya sendiri.

" Ceritain gimana aku bisa sampai ada dirumah sakit ini."

Bik Ningsih tersenyum." Non Milo ditemukan Pak Burhan tenggelam  dikolam. Dengan segera kami membawa Non ke rumah sakit. Saat diperiksa dokter, Nona dinyatakan meninggal, tapi beberapa menit kemudian Non Milo kembali bernapas. Itu adalah takdir dari Allah."

Milo memasang wajah terkejut. Tidak ingin percaya tapi Bik Ningsih nggak mungkin berbohong.

Bik ningsih menggenggam tangan Milo yang membuatnya menatap wanita itu.

"Non kenapa bisa tenggelam dikolam sedangkan setau bibi, Non bisa berenang?" Pertanyaan Bik Ningsih membuat Milo tersentak kaget. Jadi dirinya bisa berenang?

Akhirnya Milo hanya bisa tersenyum kecil." Sebenarnya aku nggak tahu apa yang terjadi sama aku bik."

Mendengar itu, Bik Ningsih seketika bingung.

"Maksud Non Milo apa?"

Sebelum menjawab, gadis itu menghela napas kecil." Aku nggak mengingat apapun. Termasuk tentang diri aku sendiri." Penjelasan Milo membuat Bik Ningsih kaget sampai melepaskan buah dan pisau yang ada ditangannya.

~~~

Nana tidak percaya, dirinya kira saat jatuh kejurang, itu adalah akhir hidupnya. Namun melihat dirinya terbaring dirumah sakit tanpa luka serius dan parahnya jiwanya berada ditubuh orang lain. Ya dirinya berada ditubuh gadis bernama Milo.

Awalnya, Nana merasa kaget ketika membuka mata, dan pertama yang dilihatnya adalah wanita tua yang sama sekali tidak dirinya kenal, tapi dirinya berusaha tenang dan mencari penjelasan atas kejadian tidak masuk akal ini.

Mendengar penjelasan Bik Ningsih membuatnya mau tidak mau percaya karena ini benar adanya. Dirinya berada ditubuh orang lain dan itu membuatnya merasa prustasi. Kegilaan apa ini?

Untung saja, alasan tentang dirinya yang amnesia membuat sedikit kemudahan. Jadi mereka nggak akan curiga kan?

Sedang asik-asiknya berpikir, Nana dikejutkan dengan kedatangan Wanita cantik dengan penampilan modis memghampiri ranjangnya dengan raut muka khawatir dan langsung memeluknya erat.

"Sayang Mama khawatir banget, kenapa semua ini terjadi sama kamu. Pasti kamu shock banget." Nana hanya bisa diam, bingung ingin mengatakan apa. Wanita yang mengaku sebagai Mama gadis pemilik tubuh ini.

Wanita itu melepaskan pelukannya dan mengelus wajah anaknya dengan lembut. "Maaf yah, mama baru datang sayang. Soalnya pesawat yang mau mama naiki keberangkatannya ditunda." Nana hanya bisa mengangguk kecil

"Nggak papa kok. Mama pasti sudah berusaha buat cepat- cepat kesini." Wanita itu sedikit terkejut, membuat Nana merasa heran.

Ada yang salah dengan kata-katanya?

"Mah, aku ada salah?" Wanita itu seketika menangis dan memeluk tubuhnya erat.

"Kamu ternyata benar hilang ingatan sayang. Mama merasa jahat karena merasa senang."

Nana terdiam sejenak, lalu membalas pelukan wanita yang dia sebut Mama itu.

~~~~

Kejadian tadi, membuat Nana yakin bahwa gadis pemilik tubuh ini tidaklah akur dengan mamanya. Apalagi mendengar cerita bibi yang mengatakan hubungan mereka retak disebabkan pekerjaan Mamanya sebagai model.

Tuntutan pekerjaan, membuat mamanya selalu pergi bolak-balik keluar negeri hingga tidak memiliki waktu banyak untuknya. Bahkan ayahnya sendiri sudah sebulan tidak pulang dari luar negeri karena pekerjaan.

Hal itu membuat karakter anak mereka menjadi keras dan pembangkang. Rasa kesepian  menjadikan dirinya anti sosial dan tidak perduli tentang apapun. Tidak memiliki teman dan selalu menghancurkan barang-barang dirumah ketika kesal.  Itu informasi yang didapat Nana dari Bik Ningsih yang merupakan pengasuhnya dari kecil.

Karena hal itu, Nana mengambil keputusan bahwa dirinya akan membuat karakter Milo yang baru. Mungkin jiwa Milo sudah mati dan digantikan olehnya, yang dijadikannya sebagai kesempatan memulai hidup yang baru. Toh, kehidupan lamanya tidaklah bagus. Menjadi yatim piatu dan miskin. Membuat Milo harus menikmati kehidupan barunya sekarang.

Harus!

Tbc

Entah kenapa tiba-tiba mikir mau buat cerita tentang ini. Mudahan aja ada yg baca 💗

Minggu, 8 agt 2021

Kehidupan Kedua :pTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang