Satu minggu sebelum keberangkatan Markus ke London, dia dan Rani pergi ke suatu tempat. Sebuah tempat yang sudah lama ingin di datangi oleh Rani tapi belum kesampaian karna tempat itu berada di kota sebelah.
"Akhirnya aku bisa kesini," setelah sampai tempat tujuan, Rani terlihat begitu bahagia.
Markus hanya tersenyum dan merangkul bahu Rani, bersama merasakan hembusan angin yang menerpa keduanya. Mereka saat ini berada di pinggir pantai, berangkat pagi buta agar bisa melihat sunrise.
Sudah pasti di pantai itu sangat sepi, bahkan mungkin orang yang ada di sana bisa dihitung menggunakan jari. Selain karna memang masih pagi, juga karna ini belum memasuki waktu liburan. Mereka memutuskan untuk duduk di pasir tanpa beralaskan apapun.
"Hari ini mau full keliling pantai ya?" Rani meminta kembali pada Mark.
"Iya, aku bakalan kabulin semua keinginan kamu hari ini," Mark tersenyum teduh pada Rani.
Memikirkan bahwa sebentar lagi Mark akan pergi jauh sebenarnya juga membuat Rani sedih. Bukan karna dia tidak percaya pada Mark, tapi karna Rani tak pernah tau bagaimana hubungan jarak jauh itu bisa bertahan.
Apalagi dengan begitu banyak cerita gagalnya hubungan jarak jauh membuat dia takut. Rani diam cukup lama dan itu tentunya disadari oleh Mark yang berada di dekatnya.
"Kenapa?" pertanyaan Mark membuat Rani menatap lama kekasihnya.
Rani hanya menggelengkan kepala dan tersenyum pada lelaki di depannya. Hal baik apa yang sudah di perbuat Rani di masa dulu hingga bisa berhasil mendapatkan Mark yang tampan, kaya dan bahkan Mark yang tertarik lebih dulu padanya.
"Aku gak bakal tau kalau kamu gak bilang sama aku," Mark berkata dengan lembut dan mengelus rambut Rani.
Air mata Rani entah kenapa turun dengan sendirinya. Rani tak menangis tersedu tapi air matanya tak bisa berhenti membuat Mark langsung memeluknya.
Mereka berpelukan lama hingga akhirnya sinar matahari muncul dari ufuk timur. Mereka juga belum mau melepaskan pelukan itu, terlanjur nyaman dengan posisi itu.
"Kita jalanin sama-sama ya. Aku cuma minta sama kamu jangan nyerah sama apapun yang akan terjadi kedepannya, aku gak mau kehilangan kamu. Aku bakalan cepet selesain study biar bisa balik lagi kesini. Berjuang bersama, oke?" Mark melepaskan pelukannya dan beralih menangkup wajah manis Rani.
Mereka juga memiliki ketakutan yang sama. Mark yang baru pertama kalinya merasakan perasaan seperti ini pastinya juga tak memiliki pengalaman tentang bagaimana beratnya hubungan jarak jauh.
Uangnya memang tak akan habis jika dia harus sering kali bolak balik Inggris tapi masa study nya tak akan bisa cepat dia selesaikan dan dia juga harus mulai belajar mengurus perusahaan Ayahnya yang berada di sana.
Mark menghapus air mata yang telah turun dari mata Rani. Sedangkan Rani berusaha mengendalikan laju air matanya dan mulai meredakan tangisnya.
Setelah tenang baru Rani berbicara kepada Mark, "Maaf ya kalau kesannya aku kaya gak rela kamu kejar mimpimu, aku cuma baru kerasa berat akhir-akhir ini. Biasanya aku selalu ketemu kamu dan paling lama cuma waktu kita ujian. Waktu itu aku masih tenang karna kamu deket sama aku.
Tapi sekarang jaraknya jauh banget, perbedaan waktu juga bakalan buat kita sulit komunikasi. Kita sebelumnya gak pernah berantem hebat, tapi pasti dengan jarak dan waktu yang misahin bakalan ada berantemnya kan?"
Mark menatap Rani dengan teduh dan menganggukan kepalanya. Semua yang dikatakan Rani memang benar adanya dan Mark juga tak ingin menyangkalnya.
"Semua bakalan baru buat kita, tapi janji satu hal bahwa kita bisa laluin semuanya sampai aku balik lagi kesini. Nanti kalau aku udah selesain study ku disana, aku bakal langsung lamar kamu jadi jangan sampai kita nyerah sama semua hal yang bakal terjadi kedepannya. Berjuang sama-sama ya?"
Rani mengangguk dengan yakin dan memeluk erat Mark. Markus juga memeluk Rani tak kalah erat. Sungguh mereka tak ingin kehilangan satu sama lain walau perkenalan dan hubungan mereka belum lama, tapi rasa itu bisa tumbuh lebih besar setiap hari nya dan mereka tak ingin rasa itu hilang.
Semua yang akan terjadi kedepannya akan lebih mudah kalau dijalani berdua kan? Mark dan Rani sudah berjanji bahwa mereka tak akan menyerah pada jarak dan waktu, mereka akan membuktikan bahwa jarak dan waktu tak bisa memisahkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Panjang Kita!
Teen FictionSetelah mereka lulus dari SMA dan SMK. Perjalanan yang harus mereka lalui masih sangat panjang. Markus yang menjalani kuliah di London, dan Rani yang memilih kuliah di kota kelahirannya. Jarak jauh dan perbedaan waktu kadang membuat mereka cukup lel...