kepergian dan kehilangan

3 1 0
                                    

Dulu, ketika keadaan masih baik-baik saja, aku menganggap semuanya tak perlu kupikirkan.
Pikiranku sepenuhnya hanya untuk diriku sendiri.

Tapi nyatanya, aku melewati banyak hal. Aku hanya sekedar lewat dan enggak pernah berniat untuk sekedar mendengarkan mu.

Hari itu masih terekam jelas dalam memori ku, hari dimana kamu datang dan memberiku senyum paling tulus. Yang pastinya senyum itu kubalas dengan mengabaikan.

Hari itu kau datang, menceritakan banyak kisah tentangmu. Tapi bodohnya aku, aku tak mendengarnya, tepatnya aku pura2 tidak mendengarmu.

Ego yang sudah menguasai tak bisa dikalahkan oleh setitik rasa peduli yang ada dihatiku.

Hari itu kau bercerita banyak hal. Termasuk tentang luka. Kau berkata sambil tersenyum " Ri, kamu tau?, Kamu adalah anugrah terindah yang Tuhan titip untuk menemaniku. Tuhan tau aku enggak sanggup ngalahin dunia, makanya tuhan nitip kamu biar jadi penyemangat" ujarmu yang menatap ku masih dengan senyumanmu.

Dan lagi-lagi aku bodoh, gak seharusnya aku membentakmu saat itu. Gak seharusnya aku ngatain kamu manusia terbego yang pernah kutemui.
Harusnya, hari itu aku memelukmu. Harusnya, hari itu aku mengatakan bahwa semua baik-baik saja.

Aku jahat Chell...

Bahkan ketika aku mengataimu bego, kamu malah terkekeh.
" Aku tau kamu gak benci aku Ri. Satu hal , kamu harus tau, aku akan tetap menjadi manusia yang sangat berharap bahwa kelak kamu dapat seorang teman yang bisa bikin kamu benar-benar bahagia. "
Itu masih kalimat yang kamu lontarkan padaku.

Sampai tiba-tiba hari kemarin datang, aku pikir aku sedang bermimpi. Orang-orang beramai mengunjungi rumah sederhana mu.

Mereka menangis Chell.
Aku gak tau harus ngapain saat itu. Tubuhmu yang biasanya bergerak aktif, kini terbujur kaku.
Matamu yang biasanya memancarkan luka sekaligus dengan bahagia, kini terpejam rapat.
Tanganmu yang biasanya menggenggam erat jari2 tanganku, kini nampak pucat.

Tidak ada lagi senyum dari bibir mungil milikmu.
Tidak ada lagi tawa ketika aku mengajakmu jalan bareng.

Enggak Chell..
Kamu udah benar-benar gak ada.

Bahkan untuk menangis, aku udah gak sanggup lagi Chell...
Tangis ku terkubur bersama dirimu yang udah berada ditempat pengistrahatan terakhirmu.

Aku cuma mau minta sama tuhan, biar kelak, aku bisa menemukan teman sebaik kamu.

Kita gak sedarah...
Tapi darimu, aku belajar banyak hal.

Mulai dari hal-hal yang paling sederhana.
Kamu ngajarin aku untuk selalu bersyukur sama tuhan kita.
Kamu bilang, Tuhan gak pernah enggak adil. Kita manusia yang selalu nyalahin Tuhan ketika apa yang kita ingin, tak dapat kita gapai.

Kamu gadis terhebat tanpa orangtua, yang masih tetap tersenyum meski kadang enggak sarapan pagi.

Maaf Chell,
Aku pernah jadi teman brengsek, yang udah bikin luka terparah didalam hati kamu.

Kini aku bersyukur sama tuhan kita, udah pernah mempertemukan kita dan mengikat persahabatan.
Kamu adalah salah satu bahagia terpenting untukku.

Keluarga, musik dan Chella

Makasih Chell buat  7 tahun yang kita jalanin bareng2.
Aku, pasti akan merasa sangat kehilanganmu.

Meskipun aku udah ngikhlasin perginya kamu...
Tenyata aku gak bisa boong, klo aku ...
Belum siap kehilangan teman sebaik dan sebijak kamu...

Terimakasih Chella...
Gadis kuat yang selalu tersenyum

Aku, Riany ...
Tetap jadi teman yang akan selalu merindu dan mendoakanmu.

🤗🤗🤗

Cerpen||KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang