Pertama kali aku sekelas dengannya saat kelas 5 SD.
*****
"Laura! Ayo bangun cepat!! Sudah jam setengah tujuh nih." Papa membangunkan ku dengan nada yang cukup tinggi."Laura masih ngantuk Pa, lima menit lagi lah." Aku membalas dengan nada setengah sadar.
"Ini sudah, anak yang kelamaan libur jadinya. Kemarin ribut pengen cepat sekolah, eh pas sudah waktunya masuk sekolah malah nggak mau,alasannya karena masih ngantuk juga."
'Aku kan mau nya sekolahnya masuk nya lebih lambat bukan jam segini huh.' Ocehan ku dalam hati.
"Kangen temen kan?" Papa tiba tiba memberikan pertanyaan yang cukup waw menurutku.
"Iya."
"Makanya mandi sudah sekarang cepat, kan hari ini juga upacara, kalau lambat nanti jadi tontonan satu sekolah." Papa Ter kekeh kekeh dengan lelucon yang menurutku garing, itu candaan yang bisa saja terjadi.
Baiklah, aku beranjak turun dari kasur dan langsung menuju ke lemari baju.
"Nggak rapiin kamar dulu?"
'Nggak, malas' ujar ku dalam hati.
"Nanti habis mandi." Yaa tapi tidak mungkin aku bilang seperti itu kan, kalau aku mengucapkan itu bisa bisa ada perkelahian dan tangisan di pagi hari. Aku tidak mau itu."Oooo....Ok Papa siapin sarapan dulu ya."
"Yoo...."
Aku langsung menuju kamar mandi dan mandi secepat mungkin. Secepat yang kubisa...... Itu mah harapanku kenyataan nya aku mandi 10 sampai 15 menit, mau tau ngapain? Jawabannya aku halu, tapi beda dari yang lain... Aku menghalu sambil gerak gerak sesuai gerakan si tokoh yang kuhalukan.....woak.
Setelah 10 menit aku lanjut mengenakan baju seragam ku.
*Sniff sniff*
Hm..... Baunya tidak asing. Aku segera beranjak dari kasur dan keluar setelah memakai seragam."Papa masak mie?"
"Tau aye kalo Papa masak mie, punya Indra ke tujuh apa sih?"
"Indra ke enam atuh."
"Hm..... Tapi kan tetap Indra kan?"
'Mulai lagi.'
Papa memang memiliki keahlian khusus, bisa melawan kata kata dengan mudah. Tidak berbohong tidak curang, semuanya bisa dibenarkan palingan hanya fitnah yang dia lakukan.
"Dahlah. Minta mie nya!"
"Buat bekal."
'What! Bisa bisa temen temen pada menjulurkan tangan dan bilang 'minta' padaku.'
"Oke. Nanti pulang ke kantor Papa kah?"
"Hm.... Nanti Papa pikirin."
"Woak."
"Nih, sarapan dulu." Papa memberikan piring berisi sup dengan wortel dan kol, aku pernah tau nama makanannya tapi lupa.
Aku celingak celinguk menatap kamar Mama Papa dan kamar punyaku.
"Mama belum bangun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Laura
Teen FictionNamaku Laura. Aku adalah tipe orang yang rame, mudah mencari teman. Kelebihan ini juga menjadi kekurangan ku.. Karena banyak yang memanfaatkan kelebihan ku ini. Namaku Laura, umurku 15 tahun inilah ceritaku