Baiklah itu masa laluku yang sudah kuceritakan
Saat ini aku berada di kelas 7 (walaupun ini juga masa lalu sih wkwkw)
Aku sangat antusias, sekarang saja aku sudah memiliki dua sahabat yaitu Sunny dan Nadia. Aku dan Sunny pertama kali menjadi dekat melalui aplikasi meeting, lalu berlanjut ke e-mail sebab saat itu dia tidak memiliki aplikasi chat online, setelah beberapa bulan kemudian baru dia dibelikan handphone. Sedangkan Nadia, aku sudah dekat dengannya sejak berada di kelas 5 dan menjadi lebih dekat saat kami membicarakan anime.
Sekarang aku akan mendapatkan teman baru haha.......
Aku bersekolah di sekolah yang cukup elit, Sekolah Rivender. Nama sekolahnya memang terkesan sangat elit, bahkan sekolah ini juga berada di kawasan elit, PT. Nyawer, perusahaan batu bara sekaligus gas alam.
~~~Di sekolah~~~
'Hem.... Kukira bakal mudah cari teman, jangankan cari teman, cari kelas sendiri aja ke...... Hmzmzmzmzmzm.'
Aku sudah berusaha keliling ruangan manapun tetapi tidak ada tulisan 7D, keknya aku harus periksa otak deh. FYI sekolah ku tuh memanjang jadi nggak pake tangga hehe.
"Emm... Permisi saya mau lewat." Terdengar suara laki laki di belakangku, tingginya seperti tinggi kakak kelas. Aku yang malu sekaligus pengen bertanya langsung menyingkir.
"Ah maafkan saya kak, eeee saya pengen nanya kak, kelas 7D dimana ya?"
"Kakak? Hahahaha...... Aku dari kelas 7 juga loh, dan kita sekelas, sini kutunjukkan jalannya dimana."
Nah, pas udah nih, malu ditambah canggung. Goblok banget w.
"Bay de wey namaku Laura, salken."
"Namaku Irsyad."
"Anda dari SD mana atuh?"
"SD 002, kamu?"
"Aku dari SDIT Bintang."
"Oh."
******
"Ini kelas kita."
"WAH.... KECE!" Aku terkagum kagum dengan kelas kami, kelas ku hanya ada 16 kursi (karna metode pelajaran kami 16 murid sekolah online dan 16 murid sekolah offline selang seling), berkarpet, dan yang terbaik ber-AC awokawok.
"Yalah kece kelas tahfidz gitu hahahaha." Irsyad menimpali.
"AWOKAWOK... Yodah skuy masuk."
Aku segera menaruh tasku di meja nomor ke 2 (aku bingung kenapa banyak sekali yang suka duduk dibelakang, bukannya nanti para guru malah nanya ke yang belakang kalo dah tau triknya:v).
Aku segera mengeluarkan handphoneku dan meng scroll sosmed, FYI sekolah kami wajib membawa hp hehe.
"Hai, boleh kenalan?" salah satu perempuan bertanya padaku, dia lebih pendek dariku, berkacamata sama sepertiku, bulu matanya lentik, cantik banget.
"Ya bolehlah, salken aku Laura."
"Aku Mikiyya. BTW kamu cantik banget tinggi pula."
"Bisa aja anda, masih lebih cantik kamu kok, aku bar bar gini mana cantik."
Mikiyya tidak menimpali bahwa aku bar bar orangnya, lihat saja kakiku sudah ada satu diatas kursi dan satunya mengangkang.
"BTW tadi sama siapa tuuuu....." Saya mencium aroma aroma goda dari kata kata Mikiyya.
"Irsyad bang, w tadi kesasar hmz."
"CIEEEEEEEEEE!!!"
"Hadeh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Laura
Teen FictionNamaku Laura. Aku adalah tipe orang yang rame, mudah mencari teman. Kelebihan ini juga menjadi kekurangan ku.. Karena banyak yang memanfaatkan kelebihan ku ini. Namaku Laura, umurku 15 tahun inilah ceritaku