2

60 14 3
                                    

"Aku tidak mengenalmu, Tuan. Jangan bicara denganku lagi."

Vernon menghela napasnya entah yang keberapa kalinya siang ini. Pasalnya Seungkwan yang ngambek dengannya berlagak tak mengenalinya dan mengacuhkannya.

"Kan sudah ku bilang, bukan aku yang memutuskan jumlah cetakannya. Marah saja dengan Daehyun-ssi, kan dia yang memutuskan."

Menghiraukan ucapan Vernon, Seungkwan masih kukuh berjalan menuju ruang kantornya untuk menghindari Vernon. Seungkwan kesal karena proposal untuk jumlah manhwa yang ditanganinya harus dipotong jumlah cetakannya. Bahkan setelah dua jam berdebat, Seungkwan dan Seokjin harus kalah dari departemen marketing mereka.

Bukan salah Vernon memang, terlebih Kim Seokjin si kepala editor dan Jung Deahyun kepala bagian marketing memang terkenal sebagai Tom and Jerry versi Diamond Publisher. Meskipun anehnya mereka adalah sahabat. Tapi seungkwan masih sakit hati ketika jumlah cetakannya hampir saja dikurangi separuh dari jumlah dalam proposalnya.

"Seungkwan~"

"Baby Boo~"

"Nanti ku traktir chimaek ya?" Mendengar kata chimaek, Seungkwan baru mau berhenti dan melirik sahabatnya itu.

"BBQ?"

"BBQ, Mexicana, Horangi Chicken apa saja terserah." Vernon itu lemah dengan Seungkwan bahkan sejak mereka masih sekolah menengah. Setiap kali Seungkwan ngambek, Vernon akan melakukan apapun agar Seungkwan berhenti mengacuhkannya. Diacuhkan satu-satunya sahabatmu itu tak enak tahu.

"Baiklah Vernon-ssi, satu syarat lagi." Ya ampun, banyak sekali maunya. Vernon hampir saja mengusap wajahnya kesal, kadang Seungkwan ini memang pintar memanfaatkan keadaan.

"Pinjam ponselmu, aku mau main gardenscapes tapi nyawaku sudah habis. Level 723 susah sekali, Vernon!" Jika tidak ingat ini di kantor, mungkin Vernon sudah menggelitiki Seungkwan sampai si imut itu kehabisan napas. Bisa-bisanya Seungkwan merajuk padanya dengan satu tangannya yang mencengkeram jasnya seperti kitten paw dan bibir poutynya itu. Oops, apakah Vernon bilang Seungkwan imut? Well, Seungkwan memang imut sih. Vernon tak bisa mengelak hal itu.

"Ini." Vernon dengan terpaksa menyerahkan ponselnya pada Seungkwan. Seungkwan itu memang payah dalam urusan gaming, tapi karena ia terbiasa main game untuk menghabiskan waktu luang saat diacuhkan Vernon yang asyik bermain game, jadilah sekarang ia kecanduan main game.

"Ehehe, nanti ku kembalikan saat pulang. Terima kasih Vernon!" Setelah mendapatkan ponsel Vernon di tangannya, Seungkwan langsung pergi meninggalkan Vernon.

Ah, ada maunya saja berlagak imut sekali. Saat sudah dituruti malah langsung pergi. Untung Vernon sudah terbiasa.

-VerKwan-

Vernon membolak-balik proposal yang baru saja diberikan bagian novel padanya. Dia menghembuskan napasnya lega melihat hasil proposal yang diberikan padanya itu, perencanaan pencetakannya masuk akal terlebih ini merupakan novel yang merupakan bagian dari seri yang sangat diminati. Baiklah, sepuluh menit cukup untuk mengerjakannya.

Terkadang Vernon heran kenapa Seungkwan betah sekali berada di divisi manhwa, menjadi editor manhwa nyatanya lebih menguras tenaga daripada menjadi editor bagian literatur. Tapi sejujurnya Vernon sendiri tak menyangka ia bisa satu kantor dengan sahabatnya itu.

Vernon dan Seungkwan sudah bersahabat semenjak sekolah menengah. Vernon yang pendiam dan lebih sering sibuk dengan gamenya daripada sekitarnya bertemu dengan Seungkwan yang walaupun bicaranya pedas namun punya banyak teman. Berbeda sekali dengannya, tapi nyatanya Seungkwan mau berteman dengannya yang terkadang sering mengacuhkannya itu. Kemudian tahu-tahu saja mereka sudah menjadi sahabat.

It's Hard to Love | VerKwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang