0.2

34 6 0
                                    


London

"Niel ? Lo bawa bekal?" Tanya Namjoon karena mencium bau masakan kesukaan nya. Dia tiba-tiba terfikir Hoseok, selera makan mereka sama .

"Ayolah joon, gue bawa bekal dari mana ? Istri aja kaga punya" jawab Daniel rekan kerja Namjoon

Saat mencoba mencari sumber aromanya , ia terkejut saat mengetahui Hoseok ada disini.

"Hoba!!"

"Halo namu, selamat siang. Aku membawa makanan kesukaan mu" Hoseok tersenyum manis

"Bagaimana bisa !!"

"Sudah kubilang, pikirkan tentang aku. Dan aku akan datang"

"Aku baru saja memikirkan mu, dan kau datang"

Mereka tertawa dan Hoseok memberikan bekalnya untuk Namjoon. Namjoon memakan bekalnya dengan lahap.

"Sangat nikmat, terimakasih hoba. Kau yang terbaik"

"Sama-sama, aku kesini sebenarnya untuk datang wawancara. Aku diterima !!"

"Hah ,kau diterima masuk universitas itu ?, Selamat hoba !!" Namjoon memeluk Hoseok erat dan Hoseok membalasnya

"Terimakasih"

"Besok kita harus keliling London, aku akan mengambil cuti"

"Namu, kamu baru saja cuti"

"Tidak apa, aku bisa mengambil cuti untukmu. Kita bisa bersenang-senang sebelum kau masuk kuliah"

"Baiklah-baiklah ,apapun itu terserah"

—————————————————————

Selama beberapa hari Hoseok dan Namjoon berkeliling London, pergi ke berbagai lokasi wisata. Mereka bersenang-senang.
Hingga di hari ini mereka pergi ke gereja .Hoseok menyenandungkan beberapa nada pujian.
Namjoon terkejut mengetahuinya. Dia mulai sadar.

"Bukankah itu nada yang Seokjin kirimkan padaku untuk pujian Tuhan?, Bagaimana bisa hoba mengetahui nya"

Namjoon terfikir beberapa hal yang terjadi selama ia berada di Korea dulu

"Novel percintaan"

"Kalguksu"

"Populer"

"Komputer"

"Menari"

"Nada pujian"

Damn

"Apakah selama ini Hoseok yang mengirimkan email padanya?"

Hoseok yang sudah selesai berdoa berjalan keluar gereja.

"Namu ,ayo pergi. Aku lapar"

Namjoon menyenandungkan nada pujian seperti Hoseok tadi.

"N-namu"

Hoseok menghentikan langkahnya

"Apakah kau yang mengirimkan email padaku ?"

Deg

"T-tidak, bagaimana mungkin. Kamu selalu mengirim email dengan Seokjin"

"Katakan yang sebenarnya hoba"

"Tidak namu, bukan aku" Hoseok mencoba pergi menghindari Namjoon

Namjoon memegang tangannya

"N-namu"

"Kau tidak boleh berbohong didepan Tuhan, hoba"

Hoseok menunduk, merasa bersalah karena telah membohongi Namjoon

Segitiga CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang