warning : mengandung banyak kata kasar!
Kedua jemari Egy terus bergerak menekan layar ponselnya dengan brutal sementara umpatan-umpatan kasar tidak ada hentinya keluar dari mulut cowok berkulit kecoklatan itu. Kepalanya menunduk fokus pada game yang ada di ponsel. Seragam putih cowok itu yang awalnya rapi sekarang terlihat kusut, sebagian bahkan sudah keluar dari celana abu-abunya yang sengaja dibuat menjadi skinny fit. Ada noda saus di bagian lengan kiri seragamnya hasil dari ketidaksengajaan Egy yang menyenggol hotdog penuh saus milik adik kelas. Nodanya tidak besar, namun cukup membuat kakak perempuannya mencak-mencak jika tau.
"Pin, lu jangan disitu, bego!" umpat Egy memarahi Apin yang duduk di sampingnya.
"Terus gue harus kemana, tolol! Ini gue lagi cari tempat strategis!" balas Apin tak mau kalah.
"Strategis pala lo! Itu musuhnya ada di belakang lo, bego!"
"Mana, sih, anjir? Nggak ada, Gy!" Apin mendecak. "Lo jangan bohongin gue, ya!"
Sebenarnya, nama cowok berambut klimis dengan pipi tembam dan mata sipit di samping Egy itu adalah Arvin Madava. Tapi teman-temannya dengan kurang ajar manggil dia 'Apin', karena katanya lucu mirip kucingnya Upin-Ipin. Padahal muka Apin nggak ada lucu-lucunya sama sekali, malah terkesan seram karena cowok itu lebih sering pasang tampang datar, ditambah lagi tatapan matanya yang tajam bikin orang-orang suka mikir kalo Apin lagi marah dan nggak mau diganggu.
Biasanya kalau udah begitu, Egy akan iseng nyeletuk, "Marah sama siapa lagi lo, Pin? Seram amat, tuh, muka! Lemesin dikit, bray!" terus ditimpuk sama Apin pakai buku tulis. Ya, hobi Egy selain bermain game sampai mampus adalah ngerjain Apin sampai cowok itu marah-marah. Haram hukumnya bagi Egy untuk berhenti sebelum Apin marah.
Egy dan Apin yang duduk di lantai menyender tembok di bawah papan tulis bersama beberapa cowok lainnya yang juga ikut bermain game guna mengisi kekosongan di sela-sela pergantian jam pelajaran jadi saling sahut-menyahut umpatan. Membuat suasana kelas ramai akan umpatan kasar yang keluar dari mulut mereka,
Tidak ada yang menegur mereka supaya berhenti mengumpat karena Rizal selaku ketua kelas juga ikut andil, malah lebih lantang mengeluarkan kata-kata. Para cewek yang memang sudah terbiasa juga hanya diam saja, sibuk sendiri dengan sesi gibah mereka di bangku belakang membicarakan skandal anak sekolah lain.
"Ah, brengsek!" seru Egy melempar ponselnya ke lantai begitu timnya kalah. "Noob banget lo, Pin! Jadi males gue main sama lo lagi!"
Apin menipiskan bibir. "Ya maaf. Lagian lo tadi ngapain ke gue? Kena tembak, kan, jadinya!" katanya mengingatkan karakter Egy dalam permainan yang tadi sempat ke arah karakternya yang sudah sekarat mencaari tempat berlindung berujung membuat karakter Egy mati karena tertembak musuh.
"Gue tadi mau nyelamatin lo, bahlul!" ujar Egy membela diri. Ia kemudian mendengus. "Besok-besok nggak usah ikut main lo, Pin! Nggak bakal gue ajak lo!" Egy meraih kembali ponsel yang sempat ia lempar dan mengelus layarnya yang sudah retak sana-sini.
"Ya, ya, ya." Apin mengangguk-anggukkan kepalanya tak peduli. Toh, meskipun Egy berkata seperti itu ujung-ujungnya tetap mengajaknya bermain dengan alasan kekurangan pemain.
Egy berdiri, mengantongi ponsel di saku seragamnya lalu menepuk-nepuk bagian belakang celananya yang dirasa kotor lalu berujar, "Kantin, yuk!"
"Yok, yok!" Rizal berdiri dengan semangat diikuti yang lainnya.
"EH, BU ELFI! BU ELFI!"
Seruan heboh gadis berkuncir kuda yang baru saja kembali dari luar setelah membuang sampah langsung membuat Egy dan yang lainnya kocar-kacir kembali ke tempatnya masing-masing. Di tengah-tengah kasak-kusuk itu, Egy sempat-sempatnya menyambar sepatu milik Apin—yang tadi memang dilepas dan diletakkan berdampingan dengan sepatu milik Rizal—lalu dengan sengaja membuangnya keluar kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bro & Sis
FanfictionKehidupan Kanaya dan Egy yang awalnya tentram harus berubah ketika Winter-sepupu mereka yang tiba-tiba datang dari New York dan tinggal bersama mereka. Berbanding terbalik dengan Bunda dan Kanaya-sang kakak yang menerima Winter dengan ramah, Egy mal...