SHAKA : 34

75.6K 6K 540
                                    

Hai, selamat datang di cerita SHAKA ❤

Pyread

🪐🪐🪐

"Gue gak mau kejadian ini terulang lagi." Kata Shaka dengan mata yang fokus menatap gadisnya.

"Gue mau Zee tinggal bareng gue." Tambah Shaka menatap Ansel dengan tatapan tajamnya.

"Gak. Dan gak akan pernah." Tekan Ansel membalas tatapan Shaka tak kalah tajam.

"Lo pikir lo siapa?" Tanya Ansel sinis.

"Status lo itu cuma pacar, gak lebih. Perlu lo garis bawahi." Lanjut Ansel.

Shaka yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya.

Percakapan keduanya terhenti tak kala ada seseorang yang membuka pintu membuat Ansel dan Shaka langsung menatap orang itu.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Ansel perlu ngomong sesuatu sama papah," ucap Ansel.

Pramono menaikan satu alisnya, lalu berjalan lagi keluar ruangan, diikuti Ansel.

Pramono dan Ansel kini tengah berada di ujung lorong yang amat sepi.

"Stop lakuin itu pah." Kata Ansel membuka suara.

"Atau Ansel gak mau lagi nurutin perintah papah, apalagi ngurusin bisnis papah. Ansel gak tenang ninggalin adik-adik Ansel pah." Lanjut Ansel.

Pramono menghela nafas lelah, "kamu tau alasan papah Ansel. Papah cuma gak mau bikin mamah kamu yang di atas sana kecewa sama papah. Papah mau mewujudkan mimpi mamah kamu yang dia titipkan pada papah sel." Kata Pramono.

Ansel menggelengkan kepalanya, "mamah di sana liat papah pasti sedih, apalagi adik-adik Ansel itu perempuan pah, bukan laki-laki." Ucap Ansel.

"Setiap anak memiliki porsi dan kekuatannya masing-masing, gak bisa terus di paksakan, apalagi disamakan, gak semua anak bisa mengikuti semua keinginan orang tua, begitupun Zee dan Ara. Karena mereka memiliki fashionnya sendiri." Lanjut Ansel lalu pergi meninggalkan Pramono.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengarkan percakapan mereka.

🪐🪐🪐

"Zee makan," suruh Ansel.

Setelah tadi berbincang dengan Pramono, Ansel langsung kembali ke ruangan Zee, ternyata Zee sudah sadar dan sendirian.

"Mau makan apa si Zee?" Tanya Ansel.

Zee menggelengkan kepalanya pelan,"mual bang," ujar Ansel.

Ansel melotot mendengar itu, "kamu hamil?" Tanyanya.

Zee langsung memandang Ansel jengah, sedangkan Ansel yang di tatap seperti malah tertawa.

"Satu suap Zee, pelan-pelan aja," bujuk Ansel.

Zee dengan pasrah mengikuti usulan Ansel, membuat Ansel senang dan mulai menyuapi Zee.

"Kenapa bisa di ruangan itu?" Tanya Ansel.

"Kemarin aku suruh les sore bang, tapi aku pulang malem." Ucap Zee.

"Lain kali ikutan kata papah aja ya, papah gak mau nilai kamu anjlog." Kata Ansel.

Zee menganggukan kepalanya,"aku kira semalam papah belum pulang, tau-tau udah nangkring aja." Kekeh Zee.

Mendengar itu bukannya tertawa, Ansel malah menatap lekat Zee. "Besok kalau abang gak ada gimana Zee?" Tanya Ansel.

SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang