SHAKA : 03

150K 12.6K 371
                                    

Hai

Selamat datang di cerita SHAKA

jangan lupa vote sama voment, makasih❤

HAPPY READING

🪐🪐🪐

"Maksud lo apa?" Geram Shaka dengan tatapan tajamnya, lalu menghempaskan tangan Vanka dari lengannya dengan kasar.

"Emang bener kan? Dia itu cupu, aku sama dia aja cantikan aku." Ucap Vanka dengan meneliti penampilan Zee dari atas sampai ke bawah, membuat teman-teman Shaka mencibir.

"Cantik dari sedotan diliat dari ujung bumi." Ujar Prana.

"Alah sia boy." Timpal Gilang heboh.

Membuat semua yang berada di meja itu menahan tawa.

"Lo sama Zee masih cantikan Zee, gak hati gak muka dia sama-sama bersih, beda kaya lo." Kaya Yoga.

Vanka mendelik,"maksud lo apa goy?" Tanya Vanka.

"Gue tau lo manusia, jadi lo paham betul apa yang gue omongin tadi. kecuali kalau lo emang bukan manusia." Ujar Yoga acuh.

"Mantap." Ucap Gilang.

"Lo ngaca dong! Lo itu cuma modal bedak satu kilo doang, jadi gak usah merasa paling oke." Kata Felix membuat Vanka menahan amarahnya hingga membuat wajahnya merah padam.

"Kalian kenapa pada belain dia?" Tanya Vanka dengan sinis.

"Lo udah ngasih apa sama mereka hah?" Tanya vanka kembali dengan berjalan mendekat kearah Zee.

"Murahan." Tunjuk Vanka dibahu kiri Zee.

Shaka tidak dapat menahan amarahnya lagi. Shaka membalikan tubuh Vanka, dan...

PLAKKK

Shaka menampar Vanka, membuat seisi kantin kaget, tak lupa ada beberapa siswi yang mengabadikan moment itu.
Mungkin banyak yang bertanya apa sebenarnya hubungan Shaka dengan gadis itu.

"Kenapa kamu tampar aku?" Tanya Vanka dengan raut wajah sedih, Vanka memegang pipinya yang tampak memerah.

"Karna lo pantes dapetin itu." Ucap Shaka tanpa beban.

Vanka kemudian menatap orang-orang yang berada di kantin, kemudian beranjak pergi dengan di ikuti dayang-dayangnya.

"Kita ke kelas." Ajak Geby sambil menarik lengan Zee dan Salsa.

Selepas kepergian ke-tiga gadis itu, ke-lima laki-laki itu duduk di tempat semula,"gue tau lo kesel, tapi ... lo jangan pernah main tangan sama cewek." Kata Prana mengingatkan.

"Dia pantes dapetin itu," gumam Shaka yang masih bisa di dengar oleh orang-orang di meja itu.

"Tetep aja, gak boleh." Ujar Prana yang tak mendapat respon dari Shaka.

"Gue pikir, lo harus tegas sama hubungan lo." Ujar Yoga.

"Dengerin apa-pun yang Zee bilang sama lo, coba jadi pendengar yang baik buat dia." Tambah Yoga.

SHAKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang