Orang ini ntah bagaimana datang di saat terpuruk di hidupku.
Hadir bagaikan seorang pujangga yang banyak merangkai kata-kata hingga aku pun terbiasa. Menarik ku kedalam pelukannya dan menepuk bahuku untuk menguatkan bahwa semua akan baik-baik saja.
Orang asing yang bahkan aku tidak mengenal bagaimana pembawaannya, namun sialnya berhasil membuatku percaya bahwa aku berhak untuk kembali melangkah.
Aku takut, tentu saja. Beribu ribu kali aku memikirkan hal terburuknya, tidak berani walau hanya untuk mencoba mengangkat kepala, namun dirinya berdiri dihadapanku dengan mengulurkan tangan, mencoba terduduk sejajar. Mengajakku untuk berani bangkit dari dudukku dan menuntunku untuk kembali melangkah di dalam genggamannya.
Untuknya yang rela meluangkan waktu, usaha dan tenaga tanpa diminta dan untuknya yang mencoba membantuku mengusap luka seperti sapuan sehalus lensa, ku ucapkan terima kasih untukmu, orang yang membuatku kembali mencoba untuk percaya.
Bahwa lagi-lagi aku tidak benar-benar sendirian.
