PROLOG

57 11 4
                                    

Follow dulu sebelum baca ya...

Makasihhh 😊😊

Dipagi hari yang cerah, seorang gadis berambut sepunggung dengan ujung curly baru saja turun dari tangga dengan seragam sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipagi hari yang cerah, seorang gadis berambut sepunggung dengan ujung curly baru saja turun dari tangga dengan seragam sekolah. Gadis tersebut berjalan ke ruang makan yang hanya terlihat seorang wanita paruh baya yang sangat cantik walaupun sudah berumur tengah menyiapkan makanan di meja.

"Pagi bund," ucap gadis tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi bund," ucap gadis tersebut.

"Pagi sayang," balas wanita yang dipanggil bunda tadi.

"Lho, adikmu mana kak?" tanya wanita itu lagi.

"Mungkin masih dikamar bund, dia kan emang suka gitu,"

"Tolong panggil dia kak, sambil tunggu bunda selesai nyiapin makanannya."

"Oke bund."

Gadis tadi berjalan lagi ke lantai atas untuk memanggil adiknya yang suka lama bersiap siap itu.

Kamar adiknya terletak disebelah kamarnya. Karena memang di rumah itu hanya ada 3 kamar di lantai atas dan 2 kamar di lantai bawah. Sedangkan kamar adiknya diapit oleh 2 kamar lainnya.

Tok tok tok

"Rania ayo buruan, udah siap belum."

Tetapi tidak ada jawaban dari dalam kamar itu. "Nia, kamu denger gak sih."

"Iya iya, ini nia udah siap kok."

Akhirnya pintu kamar terbuka. Seorang gadis dengan wajah dan seragam yang sama persis dengan si gadis yang tadi mengetuk di depan pintu.

Yap, mereka adalah si kembar dengan Raina Salsabila Zendra sebagai kakak yang tadi mengetuk pintu dan Rania Salsabila Zendra sebagai adik yang baru saja keluar dari kamar dengan bando berwarna kuning yang terikat di kepalanya.

"Kalau udah siap, kenapa nggak keluar daritadi. Itu juga pake bando segala, kayak anak kecil aja."

"Ihh kakakku tersayang yang sangat cantik, tapi cantikan Nia. Kan kita kembar dan wajah kita sama, jadi supaya orang di sekolah nanti bisa bedain, yaudah nia pake bando aja."

"Yaudah terserah kamu, ayo turun udah ditungguin dibawah," ucap Raina dan langsung pergi ke bawah.

"Kakakkk, tungguinn."

Rania segera menutup pintu kamarnya dan menyusul Raina turun ke bawah.

Begitulah mereka, walaupun kembar tetapi mempunyai sifat yang bertolak belakang. Raina dengan sifatnya yang dingin, datar, dan cuek kepada orang lain, tetapi akan menjadi hangat dengan keluarganya. Yahh kadang kadang sifatnya juga akan cuek dengan saudaranya, tetapi sebenarnya dia peduli. Sedangkan Rania dengan sifatnya yang ceria dan mudah berbaur dengan orang lain, tetapi akan menjadi sangat manja ketika bersama keluarganya. Walaupun mereka memiliki sifat yang berbeda, ada 2 hal yang sama dari mereka yaitu wajah dan otak. Karena mereka berdua sama sama pintar dalam bidang akademik dan nonakademik.

"Morning bundaku. Morning ayahku," teriak Rania ketika sampai di ruang makan.

"Morning sayang," ucap sang Bunda.

"Morning," ucap sang Ayah.

"Kamu ini kebiasaan deh Rania, selalu teriak teriak. Masih pagi lho ini," ucap bunda Rania yang bernama Miera Salsabila.

"Gak tau nih, tiap pagi pasti selalu teriak kayak lagi di hutan aja", jawab seorang pemuda tampan yang juga baru turun dari tangga. Namanya Reno Putra Zendra, abang dari 2R yang memiliki sifat hampir sama dengan Rania. Tapi bedanya Reno bisa berubah menjadi seperti Raina apabila sedang serius atau dengan orang yang tidak dikenalnya. Mereka hanya memiliki jarak umur sekitar 1 tahun, dengan 2R yang duduk di kelas 11 dan Reno kelas 12.

"Nanti kalo aku gak teriak, ayah pasti gak akan jawab. Palingan cuma hmm, atau nggak di jawab sama sekali," cibir Rania sambil meniru jawaban ayahnya.

"Maaf," jawab pria paruh baya yang bernama Daniel Zendra. Ayah dari Reno dan 2R.

"Udah yah, gak usah minta maaf. Dia emang gitu orangnya," ucap Raina dan kemudian menatap tajam Rania karena berani berbicara seperti itu kepada ayah.

Rania yang mengerti maksud tatapan dari Raina pun hanya cengengesan. "Maaf yah, Rania gak bermaksud gitu,"

"Udah udah, sekarang kalian duduk dan kita sarapan," lerai Miera dan menyuruh Reno serta 2R untuk duduk.

"Tuh Rania, harusnya kamu tiru tuh si Raina," canda Reno pada Rania.

Rania pun memalingkan wajah dari Reno pertanda dia sedang mode marah pada sang abang. Raina yang melihat itupun, lagi lagi langsung menatap tajam, tetapi bedanya tatapan itu ditujukan pada Reno. Raina memang tidak suka jika ada yang suka membanding-bandingkan Rania dengan dirinya, karena memang Raina ingin Rania menjadi diri sendiri tanpa harus dipaksa menjadi dirinya.

Reno sedikit menciut mendapat tatapan tajam dari sang adik apalagi Raina. "Ehh, ee, maaf Rania adek abang yang baik, abang gak bermaksud gitu kok."

"Nggak," jawab Rania dengan jutek.

"Lho kok gitu, jangan dong. Maafin abang ya," tetapi tetap tidak mendapat jawaban dari Rania.

"Nanti abang turutin deh apa yang kamu mau."

Rania yang mendengar itupun langsung menatap abangnya dengan mata berbinar. "Beneran yaa, oke Rania maafin. Nanti Rania pikirin lagi mau apa."

"Giliran gitu aja cepet," gumam Reno, tetapi didengar oleh Raina yang duduk tepat disamping kanannya. Sedangkan Rania duduk disamping kanan Raina, jadi posisinya Raina di tengah tengah 2 orang yang sedang bertengkar dan Daniel serta Miera duduk hadapan mereka.

Raina hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat pertengkaran Reno dan Rania. Ia juga tidak habis pikir, mengapa Rania dengan gampangnya bisa terbujuk hanya karena akan dibelikan sesuatu.

"Udah, sekarang makan sarapannya. Jangan berantem lagi," perintah Daniel pada ketiga anak anaknya yang ada ada saja tingkah lakunya.

"Siap ayah," serempak Reno dan 2R.

"Siap ayah," serempak Reno dan 2R

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo semuanya. Ini cerita pertama aku, jadi maaf banget kalo banyak kekurangan.

Jangan lupa VOTE & COMMENT

thank you !!

DOUBLE R (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang