4- Bunga

6 1 0
                                    


Pengajian berjalan lancar tanpa hambatan.
Bu Nita selaku orang yang mengadakan acara sangat senang.

Ramai orang berdatangan. Namun, ada yang hilang dari pandangan Ibu Kusuma -ibu Redha pastinya

"Pah, anak-anak kemana? Ko ngga keliatan"

"Eh, iya kemana ini anak berdua"

"Diajak pengajian malah kelayapan"

"Biarin aja mah, palingan juga mereka jajan diluar. Gapapa daripada di dalem ganggu orang-orang ngaji"

"Iya juga ya pah"

"Nah, itu"

____________________________

Dilain tempat, Nadia langsung heboh. Tau kan, kaya ibu-ibu yang liat diakon gituloh.. hihihi

"Abang abang abaaaaaaaaaaaang!"

"Abang tukang bakso mari mari sini, aku mau beli teroretroretroret..."

"Ish, abang"

Nadia bener-bener kesal dengan abangnya ini. Ngga tau aja dia bahwa Nadia bawa berita terbaru.

"Apa sih dek, ada apa"

"Ini aku liat Ka Nana, beli cilor disana. Aku liat Ka Nana ada disini juga tau"

Saking sewotnya, Nadia langsung bicara pada intinya tanpa basa-basi.

Deg

Dalam hati Redha sudah tak karuan. Jantung Redha seperti berhenti berdetak.

Setelah mendengar berita itu, irama jantungnya tak menentu.

Redha merasakan bahagia, terharu, takut, dan lainnya.

Tau kan gimana rasanya setelah sekian lama ga ketemu sahabat, rasanya itu kaya pengin nangis.. huhu

Namun, dalam hati Redha bertanya-tanya.

Apakah benar Nana disini?
Atau jangan-jangan, dia dikerjai oleh adiknya yang cantik ini?

"Yang bener, dek"

"Bener abang!!! Samperin sana, itu jalan ke lapangan aku liar"

"Oke"

________________________

Diperjalanan menemui sahabat kecilnya, Redha melihat bunga yang sangat cantik.

Mawar kuning di tepian jalan komplek. Mungkin memang sengaja ditanam.

Redha memetiknya, anggap saja oleh-oleh daripada tangan kosong.

"Lumayan, buat permulaan hehe"

Dari kejauhan Redha melihatnya. Gadis cantik bergamis merah muda, sedang memberi makan kucing.

Parasnya yang ayu, penampilan rapih dan pasti akhlaq yang terpuji ia miliki.

Dia sahabat Redha, Alina.

Redha berjalan menghampiri Alina. Hingga tiba di belakang Alina, Redha mengulurkan setangkai bunga tadi.

Bunga Mawar Kuning

"Assalamualaikum, Nana"



Deg

Deg

Deg




Suara itu,-




______________________________________


Malam berbintang
Sangat terang
Alunan kalbu
Membawa rindu

Mimpi yang amat tinggi
Bagai rembulan yang menyinari
Dan ternyata hati ini
Hanya menganggap itu ilusi



Selasa, 10 Agustus 2021
Salam dari penulis, di Sindangsari

REDH (A) LINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang