01

0 0 0
                                    

Pagi yang cerah tapi kenapa hati ini masih terasa suram, gelap dan kosong.

Seorang gadis yang berjalan menunduk dengan earphone yg terpasang di telinganya, dia terus berjalan tanpa memperdulikan sekitar nya.
Banyak pasang mata yang memperhatikan nya bahkan membicarakan nya tapi ia tak peduli ia terus berjalan sampai dikelas nya.

    Dia adalah armeta mikayla biasa dipanggil meta. Dia seorang gadis yang terkenal cuek dan dingin. Dia tak pernah menampakkan sedikit pun senyum, tak heran jika tak ada yang mau berteman dengannya. Tapi beruntunglah dia memiliki teman sebangku sekaligus sahabat yang baik dia bernama syifa anastasia. Mereka bertemu saat acara mos masuk sekolah pertama kali.
   
   Kebetulan dia berada di gugus yang sama dengan armeta. Syifa melihat armeta selalu sendiri bahkan saat ada tugas berpasangan armeta hanya diam tak seperti yang lainnya yang sibuk mencari pasangan. Syifa pun berinisiatif mendekati armeta dan mengajaknya untuk menjadi pasangan nya. 

  " Armeta kamu sudah ada pasangan belum? Kalo belum sama aku aja yuk." Ajak Syifa

   Armeta hanya diam tak menjawab Syifa. Sadar armeta memakai earphone Syifa segera menarik earphone itu dan itu membuat armeta melihatnya dengan tatapan yang tajam. Nyali Syifa tiba-tiba menciut melihat tatapan tajam itu.

"M-maaf  armeta aku ga bermaksud lancang cuma itu.. I-Itu tadi aku ngajak kamu tapi kamu nya diam saja ternyata kamu pakai earphone, lj-jadi aku lepas aja. "  Ucap Syifa dengan gugup
Armeta diam dia melirik teman-temannya yang sudah berpasangan. Akhirnya armeta pun menyetujui ajakan Syifa.
Dari situ lah mereka terus bersama. Setelah mos selesai pun mereka masuk ke kelas yang sama sampai sekarang Kelas XII.
   Syifa yang tak pandai bergaul dan hanya mengenal armeta terus mendekati dan mengajaknya berteman. Walaupun armeta cuek dan dingin syifa terus berusaha agar menjadi temannya dan akhirnya armeta pun menyetujuinya.

Balik lagi ke kelas. Armeta yang sudah sampai kelas nya pun langsung menuju meja nya. Disana sudah ada syifa yang melambaikan tangan ke arah nya.

"Pagi armeta ku sayang." Sapa syifa

Armeta tak menjawab, dia langsung mendudukan dirinya di kursi sebelah syifa. Syifa yang kesal karena tak di jawab sapaannya langsung menarik earphone armeta.

"Apaan sih lo."
" Ya kamu, aku sapa ga dijawab. Aku kan kesal jadi nya." Jawab syifa.

Armeta tak menjawab dia langsung mengambil earphone nya lagi tapi sebelum terpasang tanganya terhenti oleh syifa.

" Ehh tar duluu metaa,, ih dengerin aku dulu. Aku belum selesai ngomong. Udah simpan dulu earphone nya." Ucap syifa.

" Issh apalagi sih lo. Emang nya loe  mau ngomong apa?" Tanya meta

"Kamu tau ga katanya bakalan ada murid baru dikelas kita. Cowok pindahan dari bandung." Ucap syifa.

" Udah gitu doang. " Jawab meta.
"Iya udah. Katanya dia ganteng loh." Ucap syifa
"Ishh bomat"." (Bodo amat) jawab armeta sambil menelungkup kan tangannya ke meja.

Syifa yang ingin melanjutkan perkataan nya terhenti karena bell sudah berbunyi.
Siswa lainnya pun masuk menempati meja masing-masing.
Tak lama guru pun datang dengan seorang siswa baru.

"Selamat pagi anak-anak. Sebelum memulai pelajaran, bapak mau memperkenalkan siswa baru untuk kelas ini. Bapak harap kalian bisa berteman dengan baik. Ayo perkenalkan dirimu. "
Ucap pak guru. siswa itu pun menganggukan kepala lalu dia pun mengedarkan pandangan nya kedepan.

" Perkenalkan nama saya Rio Dewantara. Semoga kita bisa berteman baik. Terimakasih ".ucap nya.

Seketika armeta yang menelungkupkan tangan terkejut mendengar suara yang tak asing itu. Suara itu. Perlahan armeta mengakat kepala nya dan pandangan nya terhenti bersamaan dengan pandangan siswa baru itu.

" Engga, gak mungkin dia kan. Kenapa dia disini. " Ucap armeta dalam hati.

"Akhirnya aku menemukanmu.."

Kira-kira siapa ya Rio itu..
Ada hubungannya dengan Rio...
Yuk cek selanjutnya nya



i'm aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang