- chapter O1 -

7 4 0
                                    

...

Revan Aideen Vandales. Seorang primadona di SMA Tandika ia memiliki badan yang tinggi, tidak suka es krim, dan juga bisa dibilang lumayan pinter. 11 12 deh sama Albert Einstein ( kece dong ).

"REVAN! DARIMANA KAMU?! KENAPA KAMU BOLOS KE KANTIN SUDAH TAU MASIH DALAM JAM PELAJARAN!" teriak Bu Devi dari lorong sekolah.

"mampus mati gue," gumam Revan. lalu Revan mencari alasan supaya tidak kena hukum lagi oleh Bu Devi.

"ya elah Bu, saya cuman ke kantin doang. laper Bu belum makan," ucap Revan santai.

"KAMU KAN BISA MAKAN DIRUMAH! ALASAN SAJA! CEPAT IKUT SAYA KE PERPUS," perintah Bu Devi.

"ni ibu-ibu satu ribet amat setan," cibik Revan diam-diam. lalu ia mengikuti Bu Devi ke perpus.

"Bu ngapain si ke perpus?, yang ada nanti saya tidur Bu kan perpus itu dingin bikin ngantuk," keluh Revan.

"Enak saja kamu tidur di perpus, ibu suruh kamu untuk mengerjakan soal ini" ucap Bu Devi sambil memberikan 5 lembar soal.

Dengan malas nya Revan mengambil kertas tersebut sambil memutarkan bola mata nya dengan malas.

"Kamu kerjakan semua sebelum waktu bel pulang, paham?" ucap Bu Devi setelah itu ia pergi.

Revan hanya menuruti saja toh dia lawan juga gaada guna, dia males berdebat dengan guru guru disini. Revan mulai melihat soal yang tadi diberikan oleh Bu Devi, soal itu adalah tugas Bahasa Indonesia Revan paling malas dengan tugas Bahasa Indonesia.

"ck!, Bahasa Indonesia pertanyaan beranak jawaban cuman beberapa kata doang. males ah mending gue tidur," ucap Revan lalu ia menidurkan kepala nya di atas meja.

Revan tertidur pulas hingga bel pulang berbunyi.

Kringg
Kringg
Kringg

Revan terbangun dengan mata sembab nya.

"hoammm, ih gila enak banget gue tidur njer. besok-besok kalo gini gue ke kantin deh biar kena hukum diperpus," ucap Revan dengan akal jahil nya itu. Revan meninggalkan ruangan itu untuk bergegas pulang, menuju parkiran.

...

"Eh itu Revan," ucap Arga sahabat sepergengan nya Revan.

Rifqi, Ardita, dan juga Yongki menengok ke arah Revan yang tengah berjalan riang.

Rifqi menghampiri nya "Lo abis kemana anjer?, tadi gue liat dikelas Lo gaada," tanya Rifqi "Gue dihukum sama Bu Devi suruh ngerjain soal di perpus," jawab Revan santai.

Apakah mereka kaget? oh tentu tidak karena inilah kebiasaan Revan selalu kena imbas oleh Bu Devi.

"Yeuu njer kerjaan lo kena hukum mulu, pinter doang disipilin kagak," ledek Yongki.
"Berisik Lo babi, udah deh males pengen balik," bales Revan sambil mengambil helm miliknya.

Mereka berempat kemudian keluar dari gerbang sekolah untuk menuju rumah Rifqi. kenapa rumah Rifqi? karena itu satu-satunya tempat nongkrong mereka sekaligus rumah dari pacarnya Revan yaitu Rayna.

Rayna Cleo Eileen. Dia adalah adik dari Rifqi Atila Eileen. Rayna bisa dibilang cassanova disekolah nya. dia juga seorang siswi yang pintar dan juga pemberani.

...

"Qi, Rayna kapan pulang si? gaada kabar apa gitu gue kangen dia," tanya Revan sambil memasang wajah suram.

"Gatau Van, katanya si hari ini dia pulang. tungguin aja nanti gue kabarin buat jemput dia di bandara," jawab Rifqi kepada Revan.

Rayna memang sudah setahun pergi dari Jakarta. Ia berangkat ke Singapura karena ada urusan yang mendadak ntah itu apa tapi yang tahu hanya Abangnya dengan dia. ( author juga tau dong ) .

"Udah Van mending kita lihatin cewek-cewek semok ni di ig. gila si semok banget suka ni gue," ucap Yongki yang sedari tadi melihat foto foto yang tak lazim.
"Goblok, Lo isi nya cewek mulu. pantes jomblo lo nya aja begini!," ledek Ardita sambil menoyor kepala Yongki.

"Diem lo setan, ganggu aja deh," balas Yongki lalu ia berjalan kedepan teras untuk berpindah tempat.

Seketika keadaan menjadi hening, mereka sibuk dengan diri nya masing-masing. tak lama Yongki yang dari luar teriak.

"WOYY KALIAN CEPETAN KELUAR WOY LAMA!," teriak Yongki dari depan.

Mereka semua bertatap satu sama lain, bingung kenapa Yongki teriak-teriak seperti itu. kemudian mereka menghampiri Yongki yang berada didepan

Dan ternyata..

KUCING NYA RAYNA MATI! , itulah yang mereka lihat.

"Jink kok bisa mati?!, YONGKI LO APAIN KUCING ADEK GUE ASU!," bentak Rifqi setengah kaget, itu adalah kucing kesayangan nya Rayna dia pernah menitip pesan kepada sang Kaka nya untuk menjga dan merawat kucingnya selagi ia diluar.

"Kok gue?!, tadi gue nemuin ni kucing garong di semak-semak. keadaan dia dah begini," jelas Yongki kepada Rifqi.

Rifqi khawatir kalo adik nya akan marah kepadanya, karena dia gabisa menjaga kucing kesayangan nya.

"Hayolo, mampus ntar Rayna ngamok aja sama lo qi," ucap Ardita dengan muka meledek nya. "Apansi? Dia gabakal marah, lagian kucing garong kek gini disayang gantengan gue kali," jawab Rifqi dengan pede.

"Pede amat lo, kena semprot Rayna baru tau rasa," ledek Revan.

Lalu mereka berempat mengubur kucing kesayangan Rayna itu dibelakang halaman rumah nya. Yongki membuat papan nisan bertulis "kucing garong Rayna yang cantik jelita" . "Yong, ngapain si Lo segala pake papan nisan begitu?," tanya Rifqi kepadanya.

"Gapapa si biar kece aja gitu, kita kan harus mengenang jasa jasa nya yang telah menolong kita," ucap Yongki sambil berpura-pura mengusap pipi nya. ceritanya nangis lah gitu. emang lebay dia

"Lebay lo banci," ucap Revan dengan ketus.

Tidak lama waktu berlalu mereka masing-masing pulang kerumah nya. tidak begitu dengan Revan ia masih menetap disana.

"Van? Kok Lo ga balik?" tanya Rifqi.
"Males, gue mau nginep rumah lo qi" jawab Revan sambil mengusap mata nya yang merah.
"Yaudah sana tidur dikamar gue, lo mata dah merah juga. jangan lupa ganti baju pake baju gue," perintah Rifqi kepada Revan.

Revan hanya berdehem pelan, ia benar-benar sudah mengantuk kemudian Revan beranjak masuk kekamar untuk tidur begitu juga dengan Rifqi.

...

nyambung ga si chapter 1 ini? Komen ya kalian, kalo ad apa apa juga komen biar author tau yaa hehe

anw ini cerita ku yang pertama hehe maklum ya kalo ga nyambung , vote komen jangan lupa <3 !

Revan & RaynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang