Savior

1.8K 96 0
                                    

Menyesakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Menyesakan. Kata yang paling sering Haera ucapkan tiap kali dia mendapati dirinya diatas ranjang tanpa pakaian yang membalut tubuh kecilnya itu. Rasa muak sekali, sungguh. Berteriak 'pun dia tidak mampu melakukannya— sebab semalam suaranya Haera gunakan untuk meneriaki nama pria yang sedang tertidur dengan tubuh menelungkup.

'Hah.. berengsek! Kau benar-benar menghancurkanku. Jeon Jungkook.'

Haera benci situasi dimana dia tidak dapat melakukan apapun. Berada disisi Jungkook membuatnya lemah, entahlah. Haera jelas menekan dirinya sendiri untuk tidak bermain perasaan. Karena perasaan semacam itu dapat membuatnya semakin bodoh.

"Apa yang sedang kau pikirkan,hm? Menyusun rencana untuk lari dariku?" Jungkook tiba-tiba memeluk pinggang telanjang Haera dengan wajah yang dia sembunyikan di pinggul Haera.

"Kalau ada cara yang dapat membawaku pergi jauh darimu. Mungkin, akan segera kulakukan." Haera menyibak selimut tebal yang menutupi tubuh telanjang keduanya. Menyingkirkan lengan besar itu dari perutnya, sebelum Jungkook mengamuk.

"Konyol! Sebelum kau berhasil lari. Akan kupastikan— kau kehilang kedua kaki indahmu Kim Haera!" Jungkook mendudukan tubuh besarnya itu di dashboard ranjang hotel. Maniknya menyorot tubuh telanjang wanitanya yang sedang berjalan kedalam box shower, tidak ada sekat yang menghalangi penglihatan Jungkook. Hanya embun yang kini menempel di dinding kaca, siluet cantik tampak begitu indah di matanya. Jungkook tidak akan pernah bosan memandangi tubuh kecil dengan lekukan yang terukir sempurna diseberang sana.

Haera sudah terbiasa mendengarkan banyaknya ancaman yang keluar dari bibir tipis milik Jungkook. Mati sesak, sudah tidak lagi terasa asing. Haera tersenyum kecut, tidak ada pantulan dirinya di depan kaca— bayangan Jungkook yang terlihat pongah didepan sana. Tatapan kelam pria itu seolah mentertawakan Haera.

Gemericik air shower menghantam deras kepermukaan kulit, Haera menengadah keatas membiarkan hangatnya air tersebut, mengalir untuknya. Pergelangan tanganya sedikit perih saat terkena air, meskipun tidak sebanding dengan rasa sakit hatinya. Sampai lengan kekar kembali melingkari perut ratanya. Membiarkan kemaluan yang bergitu besar menekan bokongnya, sengaja menempel— intim.

"Bagaimana bisa tubuh kecilmu ini, membuatku merasa candu, Kim Haera? Kau menguras kewarasanku." Pria itu berbisisk ditelinga Haera yang basah karena air, dia mengecup bahu polos itu terus menerus. Meremat kedua sisi pinggang Haera, lalu mengeram sendirian dibalik punggung Haera. "Suck my dick with your mouth baby..."

Jungkook membalikan tubuh Haera, menatap paras cantik dihadapannya ini penuh damba. Berbeda dengan Haera yang menatapnya benci. Pria itu menelusupkan lengannya diperpotongan ceruk leher Haera, "Wajah marahmu ini, membangkitkan gairahku. Sayang, berlututlah— isap penisku dan tunjukan wajah jalangmu lagi padaku."

AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang