Pelarian Jalur Naruto

228

Bintang eksplosif bumi di langit dengan cepat memudar putih dan kembali ke warna normal aslinya. Dan bagian-bagian sangkar burung yang terbentang dengan cepat menghilang seperti es dan salju yang menghadapi matahari yang terik.

Chakra terakhir telah habis, dan Yu Zang telah pulih dari keadaan bercahaya dan mengenakan jubah kekaisaran menjadi penampilan orang biasa.

Pada saat ini, dia jatuh ke tahap terlemah.

Chakra miskin lainnya memperkirakan bahwa dia hanya bisa mendukungnya untuk melawan tanah dengan keterampilan fisik.

Untuk tanah yang memiliki kayu pelarian dan kekuatan gaib, dapat dikatakan bahwa mengatasi tampungan air hujan saat ini sangatlah mudah. Mata roda tulisan Izan yang usang secara alami bukanlah kaleidoskop kekuatan sucinya, tetapi mata roda tulisan biasa yang terhalang oleh topeng dan tidak pernah diekspos ke orang lain.

Saat tubuh yang hancur dengan tanah berangsur-angsur menjadi ilusi dan transparan dan akhirnya menghilang, tanah lain dengan tanah muncul dari kekosongan.

Pada saat ini, tidak hanya cedera fatal yang baru saja dia pulihkan sepenuhnya, tetapi juga separuh bahu dan kepalanya yang hilang telah kembali, dan dia tidak bisa sempurna dalam kondisi sempurna.

"panggilan..."

"Kamu benar-benar tidak bisa menganggapnya enteng..." Sebuah mata yang terekspos di balik topeng spiral oranye tanah menatap Uzura seolah-olah itu tidak mengancam Uzura sedikit pun. Beberapa orang ketakutan berkata: "Kamu tahu banyak, don "Apakah kamu tahu Uchi? Apakah Bo memiliki ilusi pamungkas yang dapat mengubah kenyataan dan kepalsuan?"

Yuzang, yang hampir tidak berdiri tegak, menjawab sambil tersenyum: "Tentu saja saya tahu, tetapi saya tahu bahwa teknik ini benar-benar bug, dan itu tidak lebih kuat dari kekuatan ilahi Anda! Saya hanya bisa mengatakannya! ..."

"Anda beruntung..."

Ya, jika tidak ada pukulan mematikan Nagato, enam puluh detik terakhir Izan dengan tanah benar-benar tidak ada apa-apanya, dan Yuzang dapat bertahan setidaknya selama dua menit lagi.

Menit yang tersisa adalah hujan yang cukup untuk mengeringkan tanah.

Tidak ada jika, kecuali seseorang dapat mengontrol waktu.

Mendengar ini, Tai Tu tidak dapat menahan diri untuk mengeluarkan gumaman tawa: "Signomiya Amazura! Anda telah memberi saya begitu banyak kejutan! Terlalu banyak saya berharap saya akan melepaskan gagasan untuk membunuh Anda segera tetapi ingin membuat Anda. Hidup dan saksikan aku menyelesaikan Proyek Mata Bulan, dan kemudian hanya kamu!"

"Hanya kamu! Tidak bisa pergi ke dunia yang sempurna dan benar-benar damai itu!"

"Hanya kamu! Perlahan-lahan akan mati karena usia tua dalam kesakitan yang tak ada habisnya! Sendirian!"

"hanya kamu!"

Dalam tiga kata terakhir, Dai Tu meraung hampir histeris. Pada saat ini, dia akhirnya merasa bahwa semuanya kembali di bawah kendalinya. Tidak masalah jika Nagato mati! Hanya ada delapan ekor dan sembilan ekor binatang buas, bahkan jika tidak ada preman senior seperti Nagato, dia yakin bisa mengendalikan situasi selanjutnya.

Tapi premisnya adalah bahwa tidak ada orang seperti Shigiya Amuzou!

Jadi meskipun dia mengatakan sesuatu seperti itu di mulutnya, membawa tanah segera mulai bersiap untuk membunuh hujan!

Dia belum cukup arogan untuk benar-benar arogan. Lagi pula, dia bukan Uchiha Madara yang mengawasi dunia. Dia hanya keturunan biasa dari klan Uchiha, dan paling-paling, dia hanya lebih berbakat.