Prolog

1 1 0
                                    

Suara sirine ambulance dan mobil polisi saling bersahutan, bersaing dengan suara rintik air yang jatuh membasahi tanah. Terdengar pula berbagai tangisan pilu dan sumpah orang-orang yang kehilangan sosok berharga mereka, berharap dengan itu dapat mengembalikan kehidupan yang telah direnggut.

"Kau tidak apa-apa sekarang."

Gadis dengan rambut pirang stroberi itu menoleh ke arah kanannya, seorang polisi wanita memakaikan selimut untuknya dan memberikan segelas teh hangat. Gadis itu tersenyum getir.

"Ya, semua baik-baik saja."

Matanya menatap kepulan asap di gelas yang ia bawa, lalu melihat kekacauan disekitarnya. Rasanya baru kemarin semuanya berjalan seperti biasa, dia yang bercanda dengan teman-temannya, mengerjakan tugas sekolah dengan tenang, membaca buku di perpustakaan dan sesekali berdebat dengan Nyonya Wilson si penjaga perpustakaan.

Semuanya hanya bagaikan mimpi begitu dia melihat orang-orang yang berlarian keluar dari gedung sekolahnya, beberapa petugas medis membawa orang dengan tandu mereka, dan mereka berlumuran darah.

Seperti ada sinyal penghubung, kedua mata birunya beralih ke seorang laki-laki yang kedua tangannya diborgol dan ada dua polisi berbadan besar yang membawanya menuju mobil polisi. Pandangan mereka saling bertemu, secepat kilat karena laki-laki itu sudah didorong untuk masuk kedalam mobil.

Mobil polisi yang membawa anak laki-laki itu melaju pergi, meninggalkan halaman sekolahnya yang masih penuh dengan hiruk pikuk kesedihan.

"Astaga! Danny, kau baik-baik sajakan sayang?"

Seorang wanita paruh baya datang dan langsung memeluknya. Entah kenapa mendapat pelukan hangat itu membuat gadis bernama Daniella itu merasa semuanya benar-benar sudah aman, membuatnya ingin menangis sekencangnya.

"Hiks...Mom...Aku takut...Semua berteriak dan aku..hiks..hanya bersembunyi..hiks." Danny memeluk erat ibunya, tangisnya pecah seketika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang