Kok Bisa [NPH] ✔

🐶1

(❛◡˂̵ ̑̑✧)❝Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak berupa vote dan comment ᵕ̈

✦----------------✿

Dari sudut pandang yang nyaman, postur saya saat ini sebenarnya dapat dianggap sangat nyaman, hanya berbaring, dan semua hal berat dilakukan oleh orang lain. Satu-satunya hal yang membuat saya merasa sedikit tidak nyaman adalah bahwa saya sekarang dihancurkan oleh tiga orang yang disebut ayah saya.

Penis bos menempel di lubang belakang saya. Karena kelembaban yang cukup, dorongannya tidak membuat saya tidak nyaman, sebaliknya, benda panas dan besar terus-menerus bergesekan di tubuh saya, yang membuat panas tubuh saya terus meningkat, dan darah terus mengalir ke ujung depan. Kaku.

Bukan hanya dorongan bos yang merangsang penis saya, tetapi juga ketangkasan lidah anak ketiga. Memikirkan bibir merah muda pucat anak ketiga berusaha keras untuk memakanku, lidahnya yang cerdas dan imut menggambar lingkaran di sekitar mulut loncengku, perasaan ini sudah sangat menggairahkan, belum lagi, keterampilan lidah anak ketiga selalu terlalu bagus untuk mengatakan. Dia terus-menerus mengisap dan menjilat hot stick saya, dan kadang-kadang menggunakan dipan jarinya yang ramping, tetapi setiap kali sebelum saya akan menembak, dia mencubit saya dan membuat saya sedikit lemah, sehingga saya bisa menerimanya untuk melanjutkan.

Di bawah rangsangan seperti itu, saya tidak bisa mendengar erangan saya, bukan karena konsentrasi saya cukup kuat, tetapi karena pria termuda ada di mulut saya, membuat erangan tak terkendali saya hampir tidak terdengar. Kakinya yang terbelah menjepit kepalaku di tengah, dan organ seksualnya yang lurus dan indah dimasukkan langsung ke mulutku. Karena membungkuk dan mencium penisku, pantat anak ketiga dimiringkan, memperlihatkan bunga krisan yang indah. Dan krisan ini, sekarang, mekar penuh di bawah dorongan anak kedua.

Anak kedua, yang berada di sebelah anak ketiga di atas kepala saya, terus menggunakan pria gemuknya untuk keluar masuk anak ketiga, tetapi juga tidak lupa membungkuk dan mencubit puting saya. Dan cairan tubuh dari tempat dia dan si bungsu terus-menerus merembes karena gesekan dan remasan membuat wajah saya merinding. Ah, selera anak-anakku...