Budayakan Vote untuk menghargai karya penulis -cheeks
Happy reading
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Suna ! Saat nya kelas seni" ucap teman sekelas suna kepada laki laki yang sedang menidurkan kepala nya di meja
Suna menggeser bola mata nya untuk melihat teman yang memanggilnya tanpa mengubah posisi nya
"Ruang kesenian ?" Ucap suna bertanya, teman nya hanya mengangguk pergi meninggalkan suna, dan suna lekas berdiri menyusul langkah kaki teman nya walau sempat berdecak
"Katanya hari ini guru memanggil asisten" ucap teman nya suna menyusuri lorong gedung sekolah nya
"Kaka kelas ?"
"Mungkin" suna hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar jawaban dari semi teman sekelas nya
Tidak ada lagi percakapan antara mereka, karena mereka terbilang anak yang irit ngomong dan 'es nya kelas 2'
Sreekk
mereka membuka pintu rungan kesenian dan langsung duduk di pojok ruangan
"Baik, semua nya sudah datang bukan" ucap guru kesenian membuka kelas mereka dengan dibalas 'iya' oleh anak-anak kelas dua tersebut
"Jadi disini ibu mau kalian menggambar wajah orang di hadapan kalian, tapi sebelum itu ibu mau memperkenalkan asisten pada kelas hari ini" ibu guru menoleh ke arah laki laki dengan rambut abu abu dengan corak hitam di bawah nya
"Silahkan kitashin kenalkan dirimu" kita menganggukkan kepalanya dan berdiri di depan kelas menghadap adik kelasnya tersebut
"Perkenalkan Kita shin kelas 3-1, mohon bantuannya" Ucap kita yang membuat perhatian suna teralihkan, dia kita pacar nya atsumu saat ini mungkin bisa menjadi kunci nya untuk mendekati osamu seperti itu pikir suna
"Baik, jadi kembali ke awal kalian akan menggambar wajah teman yang ada di hadapan kalian"
"Bu, saya tidak ada pasangan" ucap suna mengangkat tangan kanannya, ya karena semi sendiri pasti sudah di tarik oleh para fans nya untuk berpasangan
"Biar saya saja bu yang berpasangan dengan dia" kata kita ketika melihat wajah bingung guru kesenian nya
Guru kesenian hanya mengangguk dan mengizinkan mereka berpasangan, kita langsung duduk di hadapan suna, suna hanya menatap wajah kaka kelas nya dengan tatapan sulit di artikan kita yang merasa tidak nyaman akhirnya membuka percakapan diantara mereka
