"Ehem,,kak mana ini supnya aku sudah lapar!". Ucap aghat."Iya kak ini akan aku bawa ke situ" sahut peres.
Peres pun bergegas menuju ruang makan bersama Celvin.
Mereka makan bersama bersenda gurau,tak terasa waktu sudah lewat beberapa menit. Matahari kian naik dan tepat Setombak. Kini saatnya Calvin dan aghat berangkat kerja.
"Sayang...aku berangkat dulu ya...bareng aghat" ucap Celvin.
"Iya sayang..." Sahut peres.
Celvin dan aghat sudah berangkat, kini di rumah tinggal peres sendiri. Peres kemudian menutup pintu rumahnya. Kemudian ia menuju kamar untuk Mengecek online shop miliknya.
Sebenarnya peres sudah sejak lama mempunyai sebuah online shop, ia mempunyai usaha itu tanpa sepengetahuan Celvin, karena kalau Celvin mendapatinya bekerja maka ia akan marah, jadi ia memulai bisnisnya bersembunyi.
Calvin merupakan laki-laki yang baik serta tanggung jawab,maka dari itu ia yang harus bekerja sedang istrinya tidak boleh, bukannya egois tapi memang seperti itu tanggung jawab suami. Begitu pula peres, wanita yang cantik, mandiri, dan pintar.
Peres bekerja tanpa kenal lelah***
kini waktu sudah jam 1 siang, pasti suaminya akan datang.
Alhamdulillah, pekerjaan ini sudah selesai, batin peres sambil membereskan pekerjaannya.
Kemudian peres menuju dapur untuk membuat makan siang.
"Tok,tok,tok......" Suara seseorang yang sedang menggendog pintu.
"Mungkin itu mas Calvin" peres segera bergegas menuju ke depan.
Peres kemudian membuka pintu tersebut namun peres mendapati tantenya dari desa.
Tantenya itu sangat jahat dan gila harta. Namanya Santi. Setiap Minggu ia selalu datang untuk meminta uang kepada suaminya. Tapi peres tidak mau dan memberi uang dengan hasil kerjanya."Mana suamimu yang kaya raya itu?" Ucap si Tante Santi.
"Nggak ada Tan....., Kenapa, ada apa?" Jawab peres.
Mata Tante Santi terus jelalatan. Sampai akhirnya Santi menyuruhnya masuk.
"Masuk dulu Tan.."
Setelah mereka masuk, disitulah tantenya itu mulai lancang, menyentuh barang sana-sini.
"Bagus-bagus ya per..., Pasti mahal, aku mau minta uang 18 juta" Ucap tantenya.
"Aku nggapunya uang Tan...lagi pula mas Celvin juga belum gajian" sahut peres.
"Hah..? Gausah bohong..,aku tahu kalau kamu punya uang!. Teriak Tante .
Yaallah bagaimana ini, sedang aku nggak punya uang sama sekali, uang ku hasil olshop aja nggak seberapa, untuk modal besok aja masih kurang, apa aku ambil uang mas Celvin dulu baru kalau aku sudah punya uang aku ganti. Batin peres.
"Ni Tan..aku punya sedikit uang.."
"Nah gitu dong..jangan pelit-pelit". Sahut Tante Santi.
"Tante pulang dulu."
Tantenya pulang kini di rumah sudah tinggal ia sendiri.
Suara mobil sudah datang, pasti itu suami dan Adik iparnya.
Ternyata benar, itu suami dan Adik iparnya. Peres pun segera menemui nya.
"Sayang kamu sudah pulang ?, Ayok makan siang". Ucap peres.
"Iya sayang.." ucap Celvin.
Alhamdulillah mas Celvin nggak lihat Tante Santi, batin peres.
Kemudian mereka bertiga makan siang, sambil bercanda tawa, senyum yang manis tak terasa makan pun usai, kini mereka mandi dan bersihkan rumah, sampai..***
Sang surya mulai turun, hari kian gelap. Cahaya, lampu dan penerangan dinyalakan. Gerimis hujan serta angin sepoy membuat cuaca dingin pada malam ini.
Setelah beberapa jam menghabiskan waktu bersama menonton acara olahraga di tv. Kini sudah tengah malam. Mereka sudah lelah, dan menuju tempat tidur.
"Sayangku...dan kamu aghat...ayok tidur atau besok bangun terlambat." Ucap Celvin.
"Iya kak aku akan tidur" sahut aghat.
Mereka bertiga bergegas menuju kamar masing-masing.
Kini Calvin mulai melepas bajunya dan telanjang dada. Dan menarik selimut sambil memeluk peres. Dan mulai meraba-raba dibalik selimut.
______________________________________________
Ahmad Yinfa
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantap Mantapku, Suami dan Adik Ipar
General Fictionmenggambarkan sebuah kisah suami istri yang tinggal bersama adik iparnya semenjak ibu sang suami meninggal. "Husushushu...sayang" ucap sang suami sambil meraba. "Iya sayang" sahut sang istri. Sambil menatap langit-langit kamar, diatas ranjang mereka...