1

368 35 29
                                    

Musim semi berarti awalan baru untuk memulai sesuatu!

Pagi itu, ratusan murid dengan wajah yang masih asing dan penuh antisipasi memenuhi ruang auditorium sekolah.
Hari ini hari pertama orientasi sekolah bagi murid baru.
Anggota OSIS juga ikut berkeliaran untuk mengatur dan memberi arahan bagi para murid baru.
Pagi itu merupakan awalan baru yang membuat banyak hati berdebar akan hal yang tak tentu.

Walau sesungguhnya, ini tak ada hubungannya sama sekali dengan murid kelas 2 bernama Soraru.

Ia bukanlah anak OSIS, hanya sekedar siswa biasa.
Sehabis datang ke kelas saja, ia akan dipastikan tidur sampai guru mata pelajaran pertama datang.
Walau terkenal dengan wajah yang selalu suntuk, pemuda ini kerap disebut-sebut sebagai 'pangeran' di angkatannya.
Tak ada alasan jelas dan rasional mengapa dirinya bisa mendapatkan panggilan tersebut...

|

Kelas masih cukup sepi ketika Soraru datang.
Banyak kursi belum bertuan yang membuat Soraru memilih untuk duduk di bagian belakang kelas.
Belum sempat ada 10 menit setelah memilih tempat duduk, seorang gadis sudah menghampirinya dengan langkah 'maju tak gentar'.

"Lon-san? Ada apa ke kelasku pagi-pagi begini... emang kita sekelas?"

"Cuma mau kasih tau! Mulai hari ini, shift jaga perpus kamu yang ambil, ya. Terus kelasku di sebelah."

"Ahh, mesti aku...?"

"Siapa suruh bolos shift waktu tahun ajaran kemaren! Tebus dosamu selama 3 bulan, wahai pangeran tampan."

Muka Soraru otomatis masam karena diberikan tugas perdana di hari pertama sekolah.
Untuk memperjelas, Soraru dan Lon adalah anggota pengurus perpustakaan.
Bukan keinginan si surai biru sebenarnya untuk mengurus tumpukan buku, ia hanya mengikuti arus yang dibawa oleh gadis bernama Lon ini.

Soraru sesungguhnya tidak membenci perpustakaan sekolah, ia suka kok.
Tahun lalu banyak kegiatan yang lebih menarik hatinya sepulang sekolah, jadi urusan perpustakaan pun terbengkalai.
Yah, untuk kali ini ia akan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya.

"Setiap pulang sekolah sampe jam 5 sore, ya!"

"Iyaa..."

•×•

[ 14:50 ]

Pulang sekolah, saatnya menebus dosa.

Sembari menjaga perpustakaan, Soraru juga ditugaskan untuk menyortir buku dan segala tugas umum seorang penjaga perpustakaan.
Tentunya tak banyak murid yang datang ke perpustakaan, apalagi masih minggu ajaran baru begini.
Namun tak apa, justru Soraru suka ketika perpustakaan sepi.

Usai mengembalikan buku ke rak yang semestinya, si surai biru kembali ke meja tunggu dengan beberapa buku di pelukannya.
Masih ada kewajiban yang harus dilaksanakan, namun istirahat sebentar dengan buku bagus tak ada salahnya, 'kan?

Buku petualangan dan dongeng membentuk tumpukan, hendak dibaca seluruhnya oleh Soraru untuk menghabiskan waktu.
Begini-begini, Soraru juga suka membaca, lho.
Pemuda bersurai biru ini memang logis dan rasional, namun kalau sudah diminta pendapat nurani maka ia akan menghadirkan ide imajinatif.

"Permisi..."

Yang diminta perhatiannya tidak bergeming sedikit pun.
Terlihat Soraru masih asyik dengan dunianya sendiri sambil sesekali tersenyum ketika membaca kalimat demi kalimat dalam buku kumpulan dongeng pilihannya.

"Senpai?"

Oke, kali ini Soraru tersentak dan segera melepaskan pandangannya dari buku yang sedang dibaca.
Anak itu tersenyum manis ketika berhasil mendapatkan perhatian Soraru, sedikit membuat hati Soraru melompat.
Buku yang cukup tebal pun disodorkan di hadapan si surai biru.

myosotis [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang