2

204 31 35
                                    

Usai mengetahui bahwa tanda yang mereka miliki sekiranya adalah sama, Soraru berusaha menghindari Mafu, sebisanya.
Namun Mafu selalu mendapatkan cara dan celah untuk bertemu Soraru!
Entah itu ketika berpapasan di koridor sekolah, hampir satu meja di kantin, bahkan sampai mendatangi Soraru di kelasnya.

Takdir sepertinya memang sedang bercanda dengan Soraru.

"Soraru-senpai~!"

"...kenapa kamu disini? Bukan, kenapa kamu bisa tau kelasku disini?"

"Bukannya Soraru-senpai yang ngasih tau, ya? Makanya aku datengin, hehe~"

"Uh..."

"Makan siang bareng, yuk?"

"Aku baru aja makan..."

"Makan lagi, Soraru-senpai! Pasti cuma makan roti isi, 'kan? Mana kenyang?"

"...panggilan 'Soraru-senpai' itu kepanjangan, tolong diganti"

Sial, Soraru tidak bisa keluar dengan mudah dari jerat takdir ini.

|


"Soraru-san~! Ayo makan siang bareng!"

Suara tinggi nan lantang dan ceria itu berhasil menarik seisi kelas 2-1 untuk mengetahui pemilik suara tersebut.
Didapati adik kelas bernama Mafumafu, menunggu salah satu kakak kelasnya dengan setia di depan pintu kelas.
Pemandangan ini sudah sangat umum bagi penghuni kelas 2-1, toh sudah hampir 1 sampai 2 bulan terlewati dan Mafu tidak pernah absen menjemput Soraru.

'Ah, pangeran ngejemput pangeran...'

'Wahh, saling melengkapii!! Satu kalem, satu heboh...'

'Kouhai manis datang lagi!'

Yang dipanggil pura-pura tidak melihat dan segera kembali ke posisi andalannya, posisi merehatkan kepala di atas meja dengan lengan sebagai sandarannya.
Kepalanya mengarah pada Amatsuki yang matanya berbinar ketika melihat Mafu datang ke kelas mereka.

"Amatsuki, mending kamu aja yang makan bareng dia. Daritadi senyam-senyum, kamu kenapa sih?"

"M-masa cuma berdua?? Yang diajak 'kan kamu, Sor! Kesian, dia udah nungguin dari tadi... kemaren 'kan udah aku yang gantiin."

"Ukh..."

Soraru tak ingin berjumpa langsung dengan 'calon' pasangannya dan mempercayai kalau Mafu adalah pasangan yang ditakdirkan untuknya.
Tapi walaupun begitu, ia tidak tega juga.
Setelah memastikan kardigannya menutupi pergelangan dengan sempurna, Soraru bangkit berdiri dan berjalan menuju si albino yang wajahnya langsung cerah ketika melihat dirinya mendekat.

"Aku ngga bawa bekel. Mending kamu makan sama temen kamu."

"Mereka pada dispen lomba hari ini, jadi Mafu sendirian... terus Mafu dapet roti yakisoba kantin sebelom istirahat..."

"..."

"Kita makan bareng ya, Soraru-san?"

Siapa yang bisa menolak roti yakisoba gratis dan wajah memelas itu?
Ah, coret 4 kata terakhir diatas.

|

Siapapun, tolong hentikan ocehan si albino ini.
Soraru tidak bisa menikmati roti yakisoba gratisnya dengan sempurna selagi Mafu masih berceloteh soal hal yang sesungguhnya tidak ingin ia ketahui.
Ia ada bersama dengan lelaki yang lebih muda satu tahun darinya hanya karena roti yakisoba langka ini.

"Mafu."

"Eh, ya?"

"Kamu tuh lagi makan, kalo lagi makan jangan banyak ngomong dulu..."

myosotis [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang