Kata Adya, "dunia itu fana, kau 'tak perlu kaget jika hidupmu selalu bermandikan luka."
Kata Adya, "dunia itu surga, bagi mereka yang hidupnya serba ada."
Kata Adya, "dunia itu tekanan, bagi mereka yang selalu terpenjara dalam ruang lingkup kesengsaraan."
Kata Adya, "dunia itu kejam, bagi kami yang kehidupannya tak pernah luput dari yang namanya kemiskinan."
Cerita ini hanya tentang seorang anak SMA yang terlahir dari keluarga banyak kebutuhan, minim pemasukan.
Dapat dilihat dari benda bulat berwarna hijau yang terletak di bawah meja kompor di dapur Adya, di sana terpampang indah tabung gas elpiji tiga kilogram dengan tulisan 'hanya untuk masyarakat miskin'. Itu 'pun, sumbangan dari pak Reteh.
Berbeda dengan sahabat-sahabat nya yang selalu mengendarai mobil Lamborghini atau kendaraan-kendaraan mahal yang harganya selangit. Adya justru hanya memiliki sebuah motor tua dan kuno, dengan kenalpot yang selalu mengeluarkan asap hitam, dan jika dibawa berkendara ratusan meter akinya akan ludes. Hanya kendaraan beroda dua itu yang dapat dirinya jadikan tunggangan untuk menuntut ilmu dan mencari nafkah, sekaligus mengantarkan adik-adiknya pergi ke sekolah.
Hidupnya ini bukan perihal kesederhanaan, melainkan tentang keterbatasan akan beribu kebutuhan yang sangat jauh dari kata cukup.
Pesan dari Adya, jangan menjadi manusia hina, hanya karena dirimu terlahir dari keluarga tidak punya.
Sebelum lanjut ke part berikutnya, Adya cuma mau bilang, "jangan berharap lebih dari cerita absurd ini, karena ... Authornya rada bege. Sekian ...."
"Agus idiot!" Author.
Senin, 09/08/21
KAMU SEDANG MEMBACA
MISKUWIN
HumorCover by: Fadil "Hidup gue sempurna, cuma kurang dana aja." Adya Agustiar. "Gue emang terlahir dari keluarga miskin. Tapi, orang tua gue gak pernah ngajarin gue buat jadi pengemis, apalagi maling." Adya Agustiar. "Sesulit apapun status ekonomi kel...