"Jangan lihat wajahku yang tenang karna nyatanya hatiku menyimpan banyak misteri di dalamnya"
_AYXELIVLLO QINGKRAGAN AGGRANTARA.-----
DIA memiliki sifat temperamental, kerap membuatnya terlibat perkelahian namun jika orang itu mencari masalah dengannya. Prinsipnya : jika orang itu tidak menggangu nya maka dia tidak akan berbuat hal yang keji, namun jika sebaliknya, maka bersiaplah melambai tanganmu
AYXELIVLLO QINGKRAGAN AGGRANTARA adalah nama panjangnya. Seharusnya memanggil namanya dengan ayxelivllo, namun di absen sekolah maupun di Kartu Keluarga nya, bernama AXELLILO, artinya ia memiliki dua nama. Dengan menjadi putra tunggal dari turunan aggrantara, membuat nya mensia-siakan otak nya yang cerdas dengan membuat banyak kasus di sekolahnya.
-----
Dia yang dipanggil dengan Axellilo sedang membuat kasus kembali, terlambat datang ke sekolah. Dengan berjalan santai di Koridor sekolah pada saat jam pelajaran, membuat nya dipanggil oleh kepala sekolah. Namun sekarang kasus itu sudah selesai hanya dengan menelpon suruhan daddy nya.
Menelpon suruhan?
Ya, karena jika diketahui daddy, MARLIXE AGGRANTARA maka hukuman menantinya.
"Good morning ibu guru "sapa Axellilo. dia dengan santai melengang masuk ke dalam kelas tanpa melaporkan apa kesalahan yang telah dilakukannya, lelaki itu berjalan menuju tempat duduknya yang berada di paling belakang.
"MINGGIR WOI, DAH TAU INI BANGKU GUE MASIH JA DUDUK DISINI, INGAT YA KALIAN SEMUA, MAU GUE GAK MASUK JUGA KALIAN TIDAK BOLEH DUDUK DI BANGKU GUE, PAHAM KAN? "
Bu Vanda___guru yang sekarang mengajar di kelasnya hanya bisa menghela napas saat melihat tingkah muridnya yang satu ini, karena dia tahu dengan siapa dia berhadapan sekarang, jika dilaporkan ke kepala sekolah maka muridnya ini bisa dengan cepat menyelesaikan semua kasus nya. Dalam batin, beliau berharap semoga dia dilimpahkan banyak rezeki, karena dengan harta yang berlimpah, dia bisa berhenti dari perkejaannya ini.
'Bisa-bisa saya mati muda ini mah kalo ngajar di kelas ini terus, mana jadi wali kelas di kelas ini lagi'
Lelaki yang duduk di bangku milik Axellilo pun akhirnya beranjak pergi dari situ tanpa melawan ucapan dari Axellilo. Lelaki itu adalah murid pindahan, dan mengetahui siapa Axellilo itu namun dia baru menyadari bahwa bangku yang dia duduk tadi adalah milik Axellilo.
"Gitu dong bro, kan gk prlu gelut nih gue, capek gue kalo tiap hari ngajak berantem trus sama orang" setelah mengucap kata itu, Axellilo melemparkan tas nya yang hanya berisi dua buku dan satu pulpen ke bangku yang berada di samping.
"Ayo lanjut ngajar lagi pak" ucap Axellilo. Lalu dia memiringkan badannya ke samping dengan kakinya yang menghalangi jalan sambil menopang dagu nya sambil melihat ke arah depan.
"Baik, kita lanjut kembali"
"Buka buku paket kalian halaman 66"
"Siapa yang mau membaca ringkasannya? "
Ketua kelas yang duduk di bangku paling depan mengangkat tangannya.
"Baik, Verga silahkan baca"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am happy with you
RandomMenjadi murid beasiswa adalah suatu hal yang membahagiakan bagi orang yang kurang mampu, tetapi hal itu tak berlaku bagi axellila. Hanya beberapa bulan saja berada di sekolah itu, ia menjadi sasaran pembullyan karena beasiswa yang ia dapatkan. Namu...