"Apakah kau sudah dengar lisa akan menikah?"
"Ah aku harap dia bahagia sekarang"
"Ya, dia berhak bahagia"
"Gadis sepertinya tak layak mendapatkan begitu banyak kebencian"
"Kebencian karena fitnah yang kejam, jika aku jadi dia aku tak mungkin membiarkannya begitu saja"
"Tentu saja, aku juga akan membuat penyihir itu mendekam di penjara"
"Ah sayangnya itu lisa. aku kasihan padanya, padahal kwon jiyong yang mendekatinya tapi dia yang menjadi korbannya"
"Tentu saja karena kebanyakan orang akan menyalahkan pihak wanita, padahal jelas-jelas lelakinya saja yang buaya"
"Eh tapi kudengar saat itu jiyong dan penyihir itu sudah putus, jadi bukan salah lisa kan."
"Ssttt kau jangan memanggilnya penyihir terus nanti ada yang mendengar hihihi"
"Kekeke bukankah semua orang digedung ini sudah mengetahuinya selain jiyong ya?"
Kedua staff itu asik bergosip tanpa menyadari ada seseorang yang mendengarkannya dengan seksama.
Jiyong bukanlah orang yang perduli dengan sekitarnya, dan ia tak pernah menguping pembicaraan orang lain sebelumnya. Tapi saat telinganya menangkap nama seseorang yang tengah mengganggu hati dan pikirannya akhir-akhir ini membuatnya menajamkan pendengarannya untuk mendengar apa yang tengah para staff itu bicarakan.
"Bukankah semua orang disini tau apa yang lisa lakukan pada kiko? Kenapa mereka terus saja membela gadis itu?" Tanya jiyong pada dirinya sendiri.
Jiyong kemudian ingat pada seseorang yang telah lama ingin ditemuinya namun tak pernah sempat ia temui. Banyak hal yang mengganggu pikirannya namun niatnya terus tertunda karena kesibukannya.
"Untuk apa kau kesana ji?" Tanya taehee heran untuk apa jiyong datang ke kantor polisi.
"Aku ada urusan Hyung, setelah menurunkan aku pergilah dengan taksi. Aku akan pulang menyetir sendiri"
"Yak apa kau membuat masalah ji?" Selidik taehee membuat jiyong memutar bola matanya.
"Yak pertama berhentilah mengumpat pada artismu,sepertinya kau adalah satu-satunya manager yang suka sekali melakukannya, kedua berhentilah berfikiran negatif terhadapku, kurasa aku adalah satu-satunya artis yang tak pernah menyusahkan managernya"
Taehee kehabisan kata-kata untuk menjawab jiyong, tentu saja! Tentu saja ia tak setuju dengan kedua kalimat yang jiyong lontarkan. Tapi ia malas mendebatnya, ia tahu jiyong sedang dalam mode menyebalkan saat ini. Jadi satu-satunya jalan terbaik adalah menghindar.
Setelah sampai jiyong segera masuk tanpa taehee yang langsung pergi untuk kembali ke agensi.
"Annyeonghaseyo tuan choi" Sapa jiyong pada seseorang yang sepertinya adalah kepala penyelidik yang tengah berbincang dengan salah satu bawahannya.
"Ah annyeonghaseyo, wah mr kwon. Apa yang membawamu kemari?" Tuan choi tersenyum lebar dan menyalami jiyong.
"Ah tidak kebetulan aku lewat dan ingin mampir, bagaimana kabarmu?"
"Kabarku harus selalu baik, kalau tidak bagaimana aku akan memberantas kejahatan bukan?" Kelakar tuan choi yang membuat jiyong tersenyum mengangguk.
"Ah mari kita ke ruanganku, mau kopi atau teh?" Tuan choi menuntun jiyong ke ruangannya.
"Terimakasih tuan choi, segelas kopi tentu sangat pas dicuaca seperti ini"
"Haha tentu saja"
"Jadi apa ada yang bisa kubantu?" Tuan choi tahu jika kedatangan jiyong kali ini bukan hanya sekedar mampir.