2. Lisa sakit?

243 78 21
                                    

"Jadi pacar gue ya? Kalau mau, pilih bunga Lily ditangan kanan gue. Kalau pun lo milih boneka unicorn, lo tetep jadi pacar gue! Gimana?"

-Doynian

-Doynian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


         Senin pagi yang gerimis, adalah waktu menyebalkan, yang dirasakan oleh hampir tiap orang. Rasanya, ingin melaksanakan aktivitas setelah hari libur pun terasa berat. Kasur jadi jauh terlihat menggoda, melambai-lambai tidak ingin ditinggalkan.

Berguling ke sana-kemari, itu yang Lisa lakukan sejak selesai mandi. Mood-nya pagi ini benar-benar kacau. Rasanya ia tidak ingin pergi sekolah, mengingat gadis itu akan pindah ke sekolahnya hari ini.

Menyebalkan.....

Padahal, biasanya Lisa selalu semangat untuk pergi ke sekolah. Selain untuk belajar, dan bertemu dengan teman-temannya, Doynian adalah faktor utama yang membuat ia selalu tak sabar untuk sekolah, sekolah dan sekolah.

Lisa memang se bucin ini, dengan Doynian.

Segala perlakuan kejam dari cowok itu tak ia hiraukan. Karena Lisa yakin, Doynian sudah pasti memiliki perasaan yang sama untuknya. Kalau ia tidak suka, kenapa waktu itu Doynian mengajaknya berpacaran?

Jika di ingat-ingat waktu kejadian itu....

Flashback on

Seorang pemuda dengan wajah datar itu menghampiri Lisa yang baru saja selesai berlari memutari lapangan sekolah. Saat ini, kelas Lisa sedang waktunya pelajaran olahraga.

"Doynian?" Lisa terkejut, melihat cowok yang terkenal dingin itu menghampirinya dengan membawakan sebotol air dingin.

Lalu, Doynian membuka tutup botolnya, dan memberikan air itu kepada Lisa, "Buat lo." Ekspresinya masih tetap sama, datar.

Namun Lisa menerimanya saja, meskipun ia masih terkejut, tapi tak dapat di pungkiri pula, kalau ia merasa senang, "Terimakasih."

Doynian hanya berdehem, lalu memperhatikan sekitar, melihat tidak ada guru yang mengawasi, dan kembali memperhatikan Lisa yang sudah meneguk air nya, dan menutup botolnya kembali.

"Di kelas ga ada guru ya?" Tanya Lisa memulai obrolan, karena Doynian masih tetap berdiri di depannya, tanpa mengeluarkan sepatah kata.

Doynian mengangguk, "Jamkos." Lalu ia sibuk mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Ohh, oke." Rasanya benar-benar canggung, Lisa jadi gugup sendiri. Ditambah teman-temannya, semua menatap kearahnya dan Doynian. Lalu dengan jahil, beberapa diantara mereka menyoraki dan menggoda Lisa, dengan membentuk love dengan jari, lalu ditujukan kepadanya dan Doynian.

Sementara Lisa hanya bisa melotot kesal kearah teman-temannya, yang malah tertawa cekikikan. "Sialan! Mereka gatau aja kalau jantung gue udah dangdutan." Gerutu Lisa dalam hati.

You Never Know (DoyLice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang