2. SI CENGENG

22 1 0
                                    


Aprialdy merasa gerah,ia baru sampai beberapa jam yang lalu di indonesia lebih tepatnya jakarta. Indonesia tidak seperti Jerman yang sejuk dan hawanya tidak sepanas ini.

Bibirnya ia monyongkan pertanda malas mau berbuat apa. Awal masuk sekolah setelah libur panjang akibat penaikan kelas baru saja dimulai seminggu yang lalu. Dan dengan seenak jidat mamanya minta Aldy harus ke indonesia. Jangan ditanya mengapa Aldy dipindahkan ke mari, sifat dan kenakalan pria ini membuat sang eang merasa tidak sanggup mengurusi Aldy. Hingga eang nya meminta agar Aldy dipindahkan saja.

Dan disinilah Aldy sekarang,kamar yang biasa ia tempati saat berlibur ke jakarta. Dan mulai saat ini sampai seterusnya ia akan menetap dibilik ini.

Aldy meletakkan hp nya sembari melangkah menuju balkon kamarnya. Ia disuguhi danau indah disana,lebih tepatnya danau buatan. Terdapat beberapa eceng gondok dan juga teratai yang tertata rapi. Ada juga pohon dipinggiran danau kecil itu dengan bangku tempat bersantai. Senyumnya mengembang, indah sekali pikirnya.

Tanpa sengaja matanya menangkap sosok makhluk di balkon kamar sebelah yang berjarak hanya satu meter dari balkonnya. Bahkan jika ia mau, Aldy bisa nelompat dan hap sampai ditempat itu.

Sosok itu tertidur pulas di sebuah ayunan hanya dengan menggunakan celana sepaha dan tanktop biru.

Ada ada saja cewek itu,bagaimana mungkin ia bisa tertidur dengan keadaan telanjang begitu pikir Aldy.

Wajah bak bidadari itu menarik perhatian Aldy.

Cantik, gumam Aldy kecil.

Matanya mengernyit bingung,ketika mengetahui siapa pemilik rumah itu. Bukannya itu rumah Nichol? Teman bermainnya saat ia datang berlibur kemari? Apa jangan jangan cewek itu adalah pacar Nichol Atau adeknya? Bisa jadi kan? Tapi ko gak pernah liat sebelumnya.

"Aldyy.." teriak sang ibu dari bawah, dengan cepat Aldy berlari menuruni tangga. Menemui sang ibu yang sudah siap dengan beberapa rantang ditangannya.

"Ayo sayang, bantu mama bawain rantangnya "
"
"Mau kemana ma?"

"Ke tetangga sebelah Dy,kita makan bareng" jawab Rani sumaringah.

"Ada acara apaan ma?"

"Gak ada, udah biasa makan bareng disana sayang. Sebagai bentuk persahabatan loh"

"Yaelah,lebay amat" dengus Aldy.

"Heh, anak durhaka. Kamu bilang lebay? Maksud kamu mama mu ini lebay?" Cerocos Rani tanpa titik.

"Hadehh.. crewet amat sih ma,udah ayo. Udah ditungguin tuh" ujar Edy yang baru keluar dari kamar.

"Kita mau kemana sih pa?" Sewot Aldy.

"Kerumah Nichol loh nak" jawab Edy.

Mendengar itu,Aldy langsung tersenyum.

"Yaudah ayok"

"Huh,tadi aja itu mukak murung ae kayak tempurung"

"Kan gak mama kasih tau mau kerumah siapa" bela Aldy.

.
.
.
.

Nichol ber tos ria dengan Aldy, rasanya kebahagiannya mencuat. Bagaimana tidak? Ia sudah memiliki teman baru,karena menurut Nichol, Aldy itu anaknya royal dan baik.

"Aih.. ini anak kamu Ran? Ko gak kayak anak SMA ya? Beda sama tahun lalu waktu datang kemari.Kayak Udah berumur dewasa aja kamu nak?" Puji Anisa,membuat Aldy tersenyum canggung.

"Hehe.. makasih tante"

"Tampan amat ya pa?"
Jack tersenyum menanggapi komentar istrinya.

"Coba aja Nichol itu cewek udah kita jodohin"

BERONDONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang