Samantha cemberut, rasanya ia ingin memaki Xhebra. Bisa bisanya ia mengatai Samantha si adek'an.
Samantha memeluk boneka sapinya dengan kesal, memberenggut layaknya anak SD yang sedang marahan dengan temannya.
"Udah sayang, kan Xhebra nya gak tau " bujuk sang ayah.
Samantha memandang tajam Jack.
"Seenggaknya ditanya dulu pa!, dia tuh gak sopan sama senior"
"Namanya juga manusia sayang, ya kadangkan orang menilai dari luar"
Samantha mendelik tajam kearah ayahnya.
"Jadi papa bela dia? " Jack menghela napasnya, mencoba sabar dengan sikap sang anak.
"Gak gitu sayang"
"Jadi? "
"Astagah, papa gak bisa ngomong apa apa lagi. Iya deh iya, Xhebra yang salah. Putri ayah yang benar" beginilah Samantha!, memiliki rasa egois yang sangat tinggi. Kadang Nichol melarang ortunya agar tidak menuruti semua permintaan dan ucapan Samntha. Karna akan sangat berbahaya bagi gadis itu.
Sanantha berjenggut kaget saat memasuki mobil, Xhebra duduk disana sembari tersenyum canggung didekatnya Nichol memegang setiran.
"Dibelakang aja ka"
Samantha menggeleng.
"Gak mau, inikan tempat duduk aku "
Nichol menghela napasnya. Selalu begini.
"Kan udah ada Xhebra yang duduk disitu ka"
"Siapa suruh dia duduk ditempat duduk aku? " delik Samntha.
Lagi lagi Nichol menghela napasnya kasar.
"Mulai hari ini, Xhebra duduk disini"
Samantha memandang tajam Nichol.
"Gak boleh gitu lah"
"Boleh ka. Karna Xhebra bakal berangkat bareng kita terus"
Samantha membuat ekspresi tak terima.
"Ishhh.. Yaudah dibelakang aja kan bisa" Dengus Samantha mencoba merebut tahta nya.
"Aduhh ka. Cuma duduk dibelakang aja susah amat sih. Yaudah duduk aja dipangkuan Xhebra ,Selesai!" ucap Nichol penuh tekanan.
Xhebra dan Sambtha mendelik bersamaan kearah Nichol. Pria itu hanya memutar bola matanya malas. Seakan tak peduli dengan Pandangan mematikan keduanya.
"Cepatan ka. Entar terlambat, ini lagi.. " Xhebra mengernyit bingung, apa salahnya ko Nichol menggerutu kepadanya.
"Pangku kakak gua gih" Xhebra melotot.
"Gila lo ya? " dengus Xhebra.
"Ya mau gimana lagi"
"Ya kan gak gitu juga kali, aku kan bisa pindah belakang" Xhebra bermaksud keluar, namun pintu itu segera tertutup. Alias ditutup paksa oleh Samntha. Bahkan Xhebra terkejut bukan main, di intipnya pelan Samntha yang duduk dikursi belakang dengan wajah merah menahan tangis.
"Hadehh ka, gitu aja mau nangis. Kakak itu udah dewasa, seharusnya jangan cengeng kayak gitu. Kakak itu berlebihan tau gak? Anak SD aja gak kayak kakak" Xhebra mendelik bermaksud menghentikan ocehan Nichol, sepertinya Samantha sudah mulai ritual menangisnya.
"Nyadar sama umur ka, lebay amat"
Tangis Samantha pecah. Nichol benar benar keterlaluan melukainya.
"Nich, udah"peringat Xhebra. Namun pria itu bersikeras, ia harus memperingati kakaknya.
"Biarin xheb, biar gak keterusan. Biar sadar sama umur"
Samntha sesegukan, ia menunduk sembari menutup mulutnya agar tangisnya tak pecah.
"Nich, lo gimana sih? Kakak lo nangis"
"Dia udah dewasa Xheb, masa gitu aja nangis? Bayangin aja kalau ada yang berbuat lebih sama dia? bisa bisa dia bunuh diri ditempat" Nichol benar, Samntha harus dikasih arahan. Jika tidak ya begini, terlalu egois dan berlebihan.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang diikuti irama isak tangis Samantha. Gadis itu tetap menangis. Ia merasa sakit dengan ucapan Nichol.
Dilain sisi Xhebra semakin merasa bersalah, kemarin Samantha menangis karen ucapannya. Sekarang juga menangis karena ia merebut kursi mobil Samantha."Keluar ka, udah sampe" suruh Nichol lembut, ia tau ia salah. Tapi sebagai adek jelas ia harus memperingati Samantha. Seharusnya Samanta la yang menasehati Nichol,tapi berhubung situasinya berbalik. Ya begitulah.
"Maafin Nichol ka, gak bermaksud" cicit Nich.
Samantha tidak menjawab, membuka pintu lalu berlari kecil memasuki area kampus."Lo terlalu keras Nich" Nichol mendengus kecil.
"Lo belum tau betul kek gimana kakak gua, nanti lo tau baru dah lo gondok nengoknya"
Xhebra mengangguk, mengiyakan ucapan Alando. Benar, Amanda terlalu lemah bukan cengeng seperti yang Nichol katakan.
Tak banyak yang aku inginkan.
Boleh kah,aku meminjam sayap burung?
Aku hanya ingin melepas rasa takut ku,lalu terbang tinggi di udara😌Samantha Kejora
KAMU SEDANG MEMBACA
BERONDONG
Teen FictionTanpa sengaja matanya menangkap sosok makhluk di balkon kamar sebelah yang berjarak hanya satu meter dari balkonnya. Bahkan jika ia mau, Xhebra bisa melompat dan hap sampai ditempat itu. Sosok itu tertidur pulas di sebuah ayunan hanya dengan menggun...