"Kita ga usah pacaran Tala. Temenan aja."
"Kenapa?"
"Supaya kita bisa fokus sama kuliah, terus kalo ada cowok keren dan ganteng kamu bisa PDKT sama dia. Aku juga bisa deket sama cewek-cewek cantik di kampus ini. Kita nikmati masa kuliah kita."
"Ya udah, kalo Mas Riga maunya gitu"
Seminggu kemudian
"Tala, kemarin kamu ngapain jalan berdua sama Reza anak Ekonomi itu? Pake ketawa-tawa segala lagi?"
"Oh, kemarin dia nemenin aku cari buku."
"Kenapa ga minta temenin aku? Aku ga suka kamu jalan sama cowok lain, mesra banget."
"Katanya aku boleh PDKT sama cowok keren dan ganteng. Kok sekarang marah-marah. Mas Riga ngedate sama Putri aja aku ga protes "
"Ya PDKT boleh tapi ga pake ketawa-ketawa dan mesra-mesra juga"
Dua hari yang lalu
"Maaf ya Tala, ga jadi jemput kamu ke kampus. Soalnya tadi hujan dan HP-nya mati habis batre jadi ga bisa hubungi kamu"
"Ia, ga masalah. Tapi kalo HPnya mati kok bisa bikin story makan siang sama Vina"
"Itu pake wifi kantin, jadi bisa bikin story"
"Oh ya, baru tau kalau wifi kantin bisa ngecas HP yang mati"
*************
Dia adalah lali-laki paling labil yang ada di bumi ini. Senin bilang kalau kita tidak ada hubungan apa-apa, Selasa tiba-tiba datang dengan tawaran kencan. Besoknya jemput ke kampus membawa seikat mawar dan bilang "aku sayang kamu Tala". Besoknya dia jalan mesra dengan cewek lain. Bodohnya aku, masih mau menerimanya datang ngapel malam Minggu. Kesalahan terbesarku adalah selalu percaya dengan semua bualan gombalnya. Rasa sayang ini mengalahkan logika. Semua berantakan saat dia ada disekelilingku. Menjauh adalah pilihan yang tepat agar tidak menjadi gila. Apa yang dapat diharapkan dari lelaki labil seperti dia. Biarlah kutanggung rindu, agar diri ini kembali waras.
"Prameswari Sembagi Arutala"
Wajahnya ayu dan manis, menyenangkan dan membuatku selalu ingin melihatnya. Kalau lagi marah, mukanya lucu sekali. Salah satu hobiku adalah membuatnya marah. Hal ini sering ku lakukan, terlalu sering malah. Selalu percaya, walau alasan tidak masuk akal yang aku ucapkan. Aku terlalu mencintai gadis satu ini. Hingga aku takut, jika selalu didekatnya akan membuatnya rusak. Terkadang menarik diri karena ketakutanku, tetapi tak sanggup terlalu lama jauh darinya. Rindu selalu menghantui. Katakanlah aku lelaki paling labil sedunia, tapi tak dapat kuubah rasa dihati ini. Mempersiapkan diri agar dapat menghadirkan masa depan terbaik untuknya. Hanya dirinya, karena tanpanya aku tiada.
"Auriga Shankara Wijaya"